Suara.com - Murtad berasal dari kata Riddah atau irtidad yang berarti kembali. Lantas bagaimana orang dikatakan murtad? Simak penjelasannya berikut.
Istilah Murtad dalam agama Islam berarti keluar dari agama Islam dalam betuk niat, perkataan, dan perbuatan. Hal itu kemudian menyebabkan seseorang disebut kafir. Orang tersebut bisa jadi memilih agama lain atau justru tidak beragama sama sekali.
Sejarah mengenai istilah Murtad terhadap orang yang keluar dari agama Islam sendiri cukup panjang. Di sini, tidak akan dibahas mengenai sejarah tersebut, melainkan kan lebih fokus kepada bagaimana orang dikatakan murtad.
Baca Juga: 35 Keutamaan Sholawat Nabi
Dalam keyakinan, seseorang dikatakan murtad ketika mengingkari sifat-sifat Allah. Dia juga menolak kebenaran Al-Quran, serta mengingkari kenabian Muhammad SAW. Ketika mengingkari Allah SWT, berarti dia seorang Atheis, tidak meyakini adanya sang pencipta.
Demikian juga dengan yang mengingkari sifat-sifat Allah. Dengan jelas dia memperlihatkan dia telah meragukan ke-Esaan Tuhan.
Hal ini bisa dilihat dari perbuatannya, bila mana dia mulai menanyakan tentang kebaradaan Allah, apakah DIA beristri, beranak, dan lain sebagainya. Termasuk juga ketika dia menolak Allah itu abadi.
2. Mengingkari Kebenaran Al-Quran
Ciri seseorang murtad selanjutnya ialah mengingkari kebenaran Al Qur'an. Dia menolak bahwa kitab Al-Qur'an turun dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Dia menolak Al-Qur'an turun dengan tawatur melalui Jibril Alaihissalam, dengan bahasa Arab dan menjadi mukjizat buat Rasullullah SAW.
Baca Juga: Selain Sholawat, Ini 5 Amalan Maulid Nabi Muhammad yang Dapat Diamalkan
Orang yang menentang kebenaran tentang salah satu Ayat Al-Qur'an pun sudah masuk kategori murtad.
3. Mengingkari Kenabian Muhammad SAW
Seseorang yang mengingkari kenabian Muhammad SAW termasuk ke dalam golongan Murtad. Sebab dasar agama Islam itu yaitu mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW dan meyakini bahwa dia adalah seorang Nabi yang menjadi utusan resmi Allah SWT di muka bumi.
Oleh karena itu, mengingkari keberadaan Nabi Muhammad SAW sama dengan mengingkari agama islam. Sehingga dia dimasukkan ke dalam golongan orang-orang ingkar, kafir dari agama Islam.
Ketika seseorang mulai menghina Allah SWT, dia termasuk golongan murtad. Perkataan yang termasuk golongan murtad ialah ketika seseorang melontarkan tuduhan kafir kepada seorang muslim tanpa hak.
Itu baru kepada sesama muslim, apalagi jika dia mulai menjelek-jelekkan, mencaci maki, dan memaki Allah SWT. Walaupun dalam ranah candaan, namun tetap tidak diperbolehkan. Hal itu sudah termasuk pelanggaran berat.
5. Menghina Para Nabi
Tidak hanya ingkar terhadap Nabi Muhammad SAW, tapi juga ingkar kepada para nabi yang lain. Jumlah Nabi dan Rasul di dunia mencapai 124 ribu orang.
Sebagian sudah ada yang jelas identitasnya sehingga kita mengenal nama-namanya sampai Nabi Idris. Akan tetapi ada yang belum dapat dikenal berdasarkan identitas pastinya, karena itu dilarang untuk mengingkari keberadaan nabi dan rasul yang lain. Sebab hal itu sama dengan menjelekkan dan menghina Rasullullah SAW.
6. Menghina Istri dan Keluarga Nabi
Ketika seseorang menghina keluarga dan terutama istri nabi, itu sama saja dengan menghina Nabi Muhammad SAW. Dia termasuk ke dalam golongan orang murtad.
Hal itu tertuang dalam Qs. An-nuur: 17, yang artinya Allah memperingatkan kamu agar jangan kembali memperbuat yang seperti itu selama-lamanya, jika kamu orang beriman.
Dalam mazhab Al-Malikiyah dan Asy-Syafi'iyah, orang-orang yang menghina istri dan keluarga Nabi layak untuk dihukum.
7. Takfir atau takfiri
Takfir atau takfiri ialah ketika seorang muslim menuduh saudaranya yang muslim sebagai kafir tanpa bisa mempertanggungjawabkannya. Dasarnya adalah sabda Rasullullah SAW, "Siapa pun orang yang menyapai saudaranya yang muslim 'Wahai Kafir maka dia akan mendapatkan salah satu dari keduanya, yaitu benar tuduhannya atau tuduhannya kembali kepadanya." (HR. Muslim).
Tidak hanya itu, orang yang memanggil saudaranya sebagai 'musuh Allah' padahal tidak benar, maka tuduhan itu akan berbalik kepada dirinya sendiri.
8. Membuang Mushaf ke Tempat Sampah
Tidak hanya keyakinan dan perkataan saja yang bisa menandakan seseorang murtad, perbuatannya pun juga demikian. Misalnya dia membuang Musah Al-Qur'an ke tempat sampah dengan sengaja maka dia termasuk murtad dari agama Islam. Perbuatan tersebut termasuk melakukan penghinaan terhadap agama Islam.
9. Sujud Kepada Berhala
Tanda paling jelas dari perbuatan murtad ialah sujud kepada berhala. Dengan sengaja dan niat mengagungkan sesembahannya itu maka dia telah murtad dari Agama Islam. Hal-hal yang termasuk berhala bukan hanya patung tpai juga matahari, bulan, bintang, langit, dan hal-hal lainnya selain sifat ruh Allah SWT.
10. Mengingkari Kewajiban Zakat atau Sedekah
Seorang muslim yang menolak membayar zakat, disertai mengingkari kewajiban sholat dan zakat yang tercantum dalam syariat Islam maka dia termasuk golongan murtad.
Hati seseorang yang tak meyakini sedikitpun ajaran agama Islam sampai berbuat sesuatu yang dilarang oleh agama Islam dan merugikan orang banyak sangat dilarang oleh Islam.
Demikian sepuluh hal yang dapat menjadi ciri bagaimana orang dikatakan murtad. Semoga bermanfaat.
Kontributor : Mutaya Saroh