Polisi Cari Perempuan Misterius yang Ancam Membakar Kantor Anies Baswedan

Kamis, 29 Oktober 2020 | 13:31 WIB
Polisi Cari Perempuan Misterius yang Ancam Membakar Kantor Anies Baswedan
Perempuan berjilbab terobos Balai Kota Jakarta ingin membakar gedung yang menjadi Kantor Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polisi masih menyelidiki siapa sosok perempuan misterius yang membawa bensin dan mengancam akan membakar Kantor Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Nantinya polisi juga akan memeriksa kondisi kejiwaannya lantaran adanya dugaan jika perempuan tersebut menderita gangguan jiwa.

Kanit Reskrim Polsek Gambir Kompol Gunarto mengatakan hingga kekinian pihaknya masih berupaya untuk mencari perempuan tersebut. Sebab, sesaat setelah diamanakan oleh petugas pengamanan dalam (Pamdal) Balai Kota DKI Jakarta perempuan tersebut langsung dilepaskan.

"Melakukan penyelidikan terkait pelaku karena sudah dilepaskan langsung oleh pihak Pamdal Balai Kota pada saat kejadian," kata Gunarto kepada wartawan, Kamis (29/10/2020).

Gunarto memastikan pihaknya akan memproses hukum perempuan tersebut apabila ditemukan adanya unsur pidana. Termasuk memeriksa kejiwaannya perempuan tersebut kepada ahli psikolog.

Baca Juga: Anies Minta Peringati Maulid Nabi dengan Jalankan Protokol Kesehatan

"Apabila ada unsur pidana, pasti kita akan proses sesuai prosedur. Namun apabila tidak ya kita luruskan. Sehingga opini yang beredar di luar tidak berkembang lagi. Termasuk adanya dugaan pelaku yang gangguan ingatan, nanti kita libatkan semua pihak yang terkait di sini yaitu psikolog," katanya.

Seorang perempuan misterius sebelumnya datang membawa bensin dan mengancam akan membakar Balai Kota DKI Jakarta, pada Selasa (27/10) siang. Peristiwa tersebut terekam kamera hingga videonya viral di media sosial.

Dalam rekaman video itu, mulanya terlihat seorang anggota TNI dan Polisi melakukan pemeriksaan terhadap tas milik perempuan berhijab tersebut. Saat diperiksa, mereka menemukan botol minuman yang terisi bahan bakar bensin

"Ini bensin lho, amankan," ujar anggota polisi tersebut dalam rekaman video.

Namun, saat botol berisi bensin itu hendak diamankan, perempuan tersebut justru tak terima.

Baca Juga: Polisi Meninggal Diserang Ayam Aduan yang Dipasangi Pisau Taji

"Saya tidak terima ini semua," kata dia.

Selanjutnya, adu mulut pun terjadi antara perempuan tersebut dengan petugas keamanan. Sampai pada akhirnya, perempuan tersebut mengancam akan membakar Gedung Balai Kota DKI Jakarta.

"Ku bakar gedung ini," ucapnya.

Perempuan itu lantas mengaku mendapat perlakuan kekerasan saat diperiksa. Dia bahkan menunjuk salah satu anggota TNI yang dituding telah melakukan kekerasan terhadapnya.

"Enggak ada kekerasan," kata anggota TNI yang mengenakan masker tersebut.

Dalam rekaman itu, tampak anggota polisi kembali menanyakan maksud wanita itu membawa bensin ke dalam ruangan. Saat ditanyakan hal itu, wanita itu pun langsung mengaku alasannya membawa bensin untuk melakukan pembakaran.

"Ibu bawa bensin mau membakar?" tanya petugas.

"Iya memang aku mau bakar," timpal emak-emak berhijab itu.

*Diduga Gangguan Jiwa*

Setelah kegaduhan terjadi, perempuan berhijab itu pun dilepaskan. Pertimbangannya, lantaran dia diduga mengalami gangguan kejiwaan.

Kendati begitu, belakang Kepala Biro Umum Setda Provinsi DKI Jakarta, Budi Awaludin akhirnya kembali melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Gambir. Sekaligus, dia menegaskan bahwa tudingan perempuan tersebut yang mengaku mengalami tindakan kekerasan saat diperiksa itu tidak benar adanya.

"Setelah saya buat klarifikasi itu, akhirnya saya buat surat ke kapolsek bahwa telah terjadi kejadian seperti ini. Karena dia melaporkan seorang TNI itu menganiaya dia di lantai 12. Akhirnya saya buat laporan kepada kepala POM Jaya bahwa kejadiannya tidak benar seperti itu dan saya akan melaporkannya ke Polsek Gambir," kata Budi kepada wartawan, Rabu (28/10/2020).

Kendati begitu, Polsek Gambir memastikan hingga kekinian belum menerima laporan tersebut. Walaupun begitu, aparat kepolisian telah melakukan upaya jemput bola untuk menyelidiki kasus tersebut.

"Itu pun pelakunya entah sudah di mana dan (Rabu) paginya kita jemput bola ke sana, untuk klarifikasi namun mereka cuti bersama," kata Gunarto.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI