India Bela Emmanuel Macron Soal Kartun Nabi Muhammad

Kamis, 29 Oktober 2020 | 13:20 WIB
India Bela Emmanuel Macron Soal Kartun Nabi Muhammad
Presiden Prancis Emmanuel Macron dan istrinya Brigitte Macron (tengah) menunggu para tamu sebelum upacara di Elysee Palace untuk merayakan penetapan Kota Paris sebagai penyelenggara Olimpiade Musim Panas 2024, di Prancis, Jumat (15/9/2017). (ANTARA/REUTERS/Charles Platiau/cfo/17)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah India membela Prancis dan Presiden Emmanuel Macron yang dianggap menghina muslim karena menyebut Islam adalah agama yang tengah mengalami krisis di dunia.

Menyadur Indian Express, Kamis (29/10/2020), India mengecam tindakan Turki dan Pakistan yang menyerukan boikot dan kritik terhadap Prancis.

New Delhi bergabung dengan negara-negara besar Eropa dengan menganggap kebijakan yang dilakukan Prancis adalah bentuk membela kebebasan berekspresi.

Prancis dan Emmanuel Macron menjadi target kecaman negara-negara mayoritas muslim karena dianggap menghina dan menyudutkan Islam terkait pembunuhan seorang guru sejarah di Paris.

Baca Juga: Erdogan Gugat Politikus Anti Islam Asal Belanda yang Menyebutnya Teroris

Guru bernama Samuel Paty (47) dipenggal oleh pengungsi asal Chechnya berusia 18 tahun di luar sekolah menengah di Conflans-Sainte-Honorine.

Paty dibunuh setelah menunjukkan karikatur nabi Muhammad kepada murid-muridnya dengan dalih mengajarkan kebebasan berekspresi.

Kartun nabi Muhammad yang awalnya dibuat majalah satir Charlie Hebdo, telah menuai kecaman dan kontroversi di Prancis sejak 2015.

Sebuah plakat dengan potret guru sejarah Samuel Paty saat orang-orang berkumpul di Paris. (AFP/Bertrand Guay)
Sebuah plakat dengan potret guru sejarah Samuel Paty saat orang-orang berkumpul di Paris. (AFP/Bertrand Guay)

“Kami sangat menyesalkan serangan pribadi dalam bahasa yang tidak dapat diterima terhadap Presiden Emmanuel Macron," demikian pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri India.

"Kami juga mengutuk serangan teroris brutal yang merenggut nyawa seorang guru bahasa Prancis dengan cara yang mengerikan yang telah mengejutkan dunia."

Baca Juga: Serukan Boikot Produk Prancis, Fadli Zon: Macron Lukai Hati Umat Islam!

Pasca pemenggalan Samuel Paty, Emmanuel Macron mengutuk keras tindakan tersebut. Dia bersumpah akan memerangki Islam radikal di Prancis.

"Islam adalah agama yang sedang mengalami krisis di seluruh dunia saat ini, kami tidak hanya melihat ini di negara kami," kata Macron beberapa waktu lalu.

Perkataan Macron membuat Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan beraksi. Dia mengritik keras sikap presiden 42 tahun tersebut.

Menyadur BBC, Minggu (25/10/2020), Erdogan menyebut kesehatan mental Presiden 42 tahun itu harus diperiksa karena menstigmatisasi Islam sebagai pemicu konflik agama.

“Apa masalah orang bernama Macron ini dengan Muslim dan Islam?” kata Erdogan dalam pidatonya di kongres provinsi Partai AK-nya di kota Kayseri Turki tengah, dikutip Al Jazeera, Sabtu (24/10/2020).

"Macron membutuhkan perawatan pada tingkat mental," tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI