Suara.com - Politisi Partai Demokrat Jansen Sitindaon angkat bicara mengenai pelaku pembakar Halte Sarinah yang terungkap lewat rekaman CCTV.
Menurut Wakil Sekjen Partai demokrat itu, jika aksi pembakaran tersebut sengaja direncanakan oleh pihak tertentu, maka kasus tersebut akan menjadi skandal.
Hal itu disampaikan oleh Jansen melalui akun Twitter miliknya @jansen_jsp.
"Jika ini 'by design', skandal ini," kata Jansen seperti dikutip Suara.com, Kamis (29/10/2020).
Baca Juga: Terkuak, Pembakar Halte Sarinah Bukan Pendemo Tapi Oknum Terorganisir
Dalam liputan investigasi yang dilakukan tim Narasi TV, terkuak fakta baru terkait insiden Halte TransJakarta Sarinah dibakar.
Dari hasil investigasi yang dilakukan lewat rekaman CCTV dan video viral yang beredar saat kejadia, pelaku pembakaran bukanlah mahasiswa melainkan sekelompok orang memakai pakaian serba hitam.
Menurut Jansen, temuan fakta baru tersebut telah mengonfirmasi keyakinan publik sekaligus membersihkan nama mahasiswa yang dituding jadi dalang kerusuhan demo tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja.
"Liputan investigasi ini mengonfirmasi apa yang telah jadi keyakinan umum sekaligus membersihkan nama mahasiswa dan pihak-pihak yang murni demonstrasi untuk sampaikan pendapat," ungkap Jansen.
Jansen mengatakan, para pelaku pembakaran yang terekam dalam video tersebut memang sengaja membuat demo menjadi rusuh.
Baca Juga: Terungkap! Aksi Pembakaran Halte Sarinah Terorganisir, Siapa Pelakunya?
"Para pelaku yang terekam di video inilah yang membuat demo jadi terlihat rusuh dan bakar-bakaran," tuturnya.
Jansen meminta pemerintah dan para aparat penegak hukum menindaklanjuti hasil temuan fakta tersebut.
Ia juga menegaskan para wakil rakyat dari Partai Demokrat akan menindaklanjuti temuan fakta baru tersebut.
"Kita tunggu apa langkah pemerintah dan penegak hukum pasca melihat hasil liputan investigasi yang sudah terang benderang begini para pelakunya," ungkap jansen.
"Kami @PDemokrat memang tidak banyak di parlemen, tapi semoga nanti dapat mempertanyakan ini di rapat Komisi 3," lanjutnya.
Pelaku Pembakar Halte Sarinah Terungkap
Narasi TV secara ekslusif menayangkan penelusuran rekaman CCTV dan dokumentasi yang beredar di media sosial guna menelisik lebih dalam siapa dalang di balik perusakan Halte Sarinah.
Dari temuan mereka, ternyata para pelaku bukan berasal dari rombongan pengunjuk rasa di sana. Selain itu, ulah mereka nampak terorganisir dan dilakukan dengan penuh kesengajaan.
Penelusuran video tersebut bermula dari foto para pelaku pembakaran halte yang viral di media sosial. Tim Narasi TV menelusuri pergerakan para pelaku tersebut sebelum akhirnya melakukan aksi mereka.
Disimak dari video Narasi Tv, orang yang menyulut api tiba-tiba datang dari arah Jalan Sunda. Sebelum melancarkan aksinya, mereka nampak seperti melakukan observasi lebih dulu.
Mereka menoleh ke kanan dan kiri seolah membaca keadaan, lalu mengetik di ponsel seakan berkomunikasi dengan pihak lain.
Pada waktu menjelang petang tersebut, mereka datang ke lokasi unjuk rasa. Namun, gelagatnya berbeda dengan para demonstran lainnya. Pasalnya, arah gerak langkah mereka berseberangan.
Dalam rekaman CCTV ada dari mereka terekam bolak-balik mencari api untuk dibawa ke halte. Pertama, mereka melakukan pembakaran di halte sisi selatan.
Setelahnya, pelaku kemudian merusak halte sisi utara. Dari rekaman CCTV yang didapatkan tim Mata Najwa, sejumlah orang yang merusak dan membakar halte terlihat saling mengenal satu sama lain.
Mereka nampak seperti sudah terorganisir. Sebab, mereka terlihat seolah sudah berbagi tugas sehingga saat pembakaran mereka tenang dan fokus.
Dari video penelusuran Narasi TV tersebut, kemudian muncul dugaan bahwa para pelaku perusakan dan pembakaran halte bukan berasal dari massa aksi, melainkan orang yang memang sengaja datang untuk membakarnya.
Wajah pelaku yang ada dalam CCTV tersebut juga berbeda dengan pelaku yang ditangkap oleh polisi yang diklaim merupakan pelaku pembakar Halte Sarinah.
Namun, sampai saat ini belum diketahui identitas dari sejumlah orang yang merusak dan membakar halte Sarinah tersebut.