Suara.com - Seorang anggota polisi Filipina 'terbunuh' oleh seekor ayam jago selama penggerebekan sabung ayam ilegal di provinsi Samar Utara.
Letnan Christine Bolok terkena serangan ayam jago, terluka oleh pisau taji setajam silet yang dipasangkan di kaki ayam aduan.
- Bagaimana suara kokok ayam jantan bisa menjadi sengketa serius di pengadilan
- Sekolah terhenti akibat pandemi Covid-19, ruang kelas di Kenya diubah menjadi peternakan ayam
Pisau itu melukai paha kirinya, mengiris arteri femoralisnya, salah satu pembuluh darah arteri utama dalam tubuh yang terletak di paha. Ia dilarikan ke rumah sakit tapi dinyatakan meninggal dunia saat tiba.
Sabung ayam telah dilarang selama wabah virus corona.
Baca Juga: Polisi Berencana Pantau Karantina via Sosmed, Warganet Filipina Geram
Sebelum pandemi, sabung ayam hanya diperbolehkan di tempat yang mendapat izin pada hari Minggu dan hari libur resmi, serta selama pesta lokal yang berlangsung maksimal tiga hari, menurut kantor berita pemerintah The Philippine News Agency (PNA).
Kepala kepolisian provinsi Kolonel Arnel Apud mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa kejadian itu "sungguh sial", dan menyebutnya sebagai "nasib buruk yang tak dapat saya jelaskan".
"Saya tidak percaya ketika pertama kali mendengar laporan ini. Ini adalah pertama kalinya dalam 25 tahun karier saya sebagai polisi, saya kehilangan seorang anggota karena taji ayam aduan."
Kepala kepolisian itu juga mengirimkan "simpati terdalam" kepada keluarga korban, kata PNA.
Tiga orang ditangkap serta tujuh ayam jago aduan, dua pisau taji, dan uang sebesar 550 Peso Filipina (sekitar Rp 160.000) disita, lapor PNA.
Baca Juga: Diduga Terpapar Corona saat Dinas Luar Kota, Polisi di Rembang Meninggal
- Ayam ternyata tidak sebodoh yang dibayangkan
- Enam hingga tujuh juta anak ayam jantan dihancurkan hidup-hidup setiap tahun
Tiga orang tersangka lainnya masih buron.
Sabung ayam sangat populer di Filipina dan biasanya dijadikan bahan taruhan sejumlah orang.
Anda juga mungkin tertarik....