Momen SBY Mendadak Berhenti di Pinggir Jalan, Ternyata Ditelepon Sosok Ini

Rabu, 28 Oktober 2020 | 17:03 WIB
Momen SBY Mendadak Berhenti di Pinggir Jalan, Ternyata Ditelepon Sosok Ini
Video saat SBY berhenti di pinggir jalan demi terima telepon saat bencana Gunung Kelud. (Twitter/@OssyDermawan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beredar video lama yang kembali menarik perhatian publik kala Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY mendadak berhenti di pinggir jalan demi menerima telepon saat menangani bencana meletusnya Gunung Kelud tahun 2014 lalu.

Dalam video yang dibagikan akun Twitter politikus Parta Demokrat, Ossy Dermawan, rombongan SBY tampak mendadak berhenti di pinggir jalan.

Potongan video berdurasi 54 detik itu merekam saat-saat SBY mendapat telepon penting yang ternyata dari Menteri Luar Negeri Amerika Serikat saat itu yakni John Kerry.

Di tengah hujan abu vulkanik yang masih menyelimuti jalanan, rombongan memutuskan berhenti di pinggir jalan kecil di tengah sawah.

Baca Juga: Dari Luhut, Jokowi Dapat Info SBY Dalang Aksi 212 dan Bayar Rp 100 Miliar

SBY yang saat itu mengenakan kemeja berwarna biru berteduh di bawah kedai berbilik kayu. Para petugas pengamanan presiden pun berjaga di sekitarnya lantaran jalanan masih ramai dilalui warga yang terdampak bencana.

Rupanya, Menlu AS itu menelepon secara pribadi untuk mengucapkan duka cita dan keprihatinannya terhadap bencana letusan Gunung Kelud pada Februari 2014 itu.

"Terima kasih atas ucapan bela sungkawa Anda. Saya juga diberitahu Menteri Marty bahwa Anda berdua berdiskusi dengan baik untuk meningkatkan hubungan bilateral, persahabatan, dan kerjasama terkait isu di wilayah Asia Timur, Asia Tenggara, dan Asia Pasifik pada umumnya," kata SBY menggunakan bahasa Inggris.

Melalui sambungan telepon itu pula SBY menyampaikan terima kasihnya kepada Amerika Serikat.

"Ya saya juga ucapkan terima kasih kepada Amerika Serikat atas dukungannya kepada Indonesia," sambung SBY.

Baca Juga: Elektabilitas Gatot Nurmantyo Cukup Jauh di Bawah Putra SBY

Simak video SBY menerima telepon di pinggir jalan itu DI SINI.

Kamis 13 Februari 2014 malam, Gunung Kelud meletus. Sontak, gunung yang terletak di Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Malang, Jawa Timur, ini menjadi perhatian, tak hanya di Indonesia, tapi juga dunia.

Aktivitas gunung tersebut sangat mengagetkan, mengingat gunung ini sudah lama "tidur" atau letusan terakhir terjadi pada tahun 1990. Abu vulkanik menyembur sampai ketinggian 17 kilometer dari puncak Gunung Kelud.

Letusan Kelud tahun ini lebih dahsyat dibandingkan yang pernah terjadi pada tahun 1990.

Ketika itu, semburannya sampai menyebar ke puluhan kota di Pulau Jawa. Sebanyak empat orang meninggal dunia. Puluhan ribu orang yang menetap di sekitar gunung diungsikan seketika agar korban tak berjatuhan.

Pemerintah pun menetapkan jarak 10 kilometer dari gunung harus steril dari warga untuk sementara waktu sampai keadaan aman.

Tak hanya aktivitas penduduk yang terganggu, banyak bandara sampai ditutup. Misalnya Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya, Bandar Udara Abdul Rachman Saleh Malang, Bandar Udara Achmad Yani Semarang, Bandar Udara Adi Sutjipto Yogyakarta, Bandar Udara Adi Sumarmo Surakarta, Bandar Udara Tunggul Wulung Cilacap, dan Bandar Udara Husein Sastranegara Bandung. Selain itu, Bandar Udara Nusawiru di Pangandaran dan Pangkalan Udara Iswahyudi, Madiun, juga ditutup.

Abu yang menutup sejumlah kawasan di sekitar gunung tebalnya sampai empat sentimeter lebih.

Gunung yang selama ini menjadi obyek wisata di Pulau Jawa tersebut ternyata memiliki catatan panjang.

Tercatat letusan yang terjadi pada tahun 1586 memakan korban lebih dari 10 ribu jiwa. Letusan pada 1919 merenggut korban hingga ribuan jiwa akibat banjir lahar dingin yang menyapu pemukiman penduduk.

Sepanjang abad ke-20, gunung ini tercatat meletus pada tahun 1901, 1919, 1951, 1966, dan 1990.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI