Suara.com - Seorang pria ditahan kepolisian Amerika Serikat setelah kedapatan membuang tubuh pacarnya yang tengah hamil di sebuah ruas jalan tol.
Menyadur New York Post, Rabu (28/10/2020), Goey Charles didakwa dengan pasal pembunuhan tingkat dua atas aksi kejinya membuang tubuh sang kekasih, Vanessa Pierre.
Dalam rekaman CCTV, Charles nampak keluar dari mobil Dodge Challenger keluaran 2019, menyeret tubuh Vanessa keluar dari kendaraan dan meletakkannya di pinggir jalan Horace Harding Expressway, Bayside, pada Jumat (23/10), pukul 03.00 pagi.
Kantor Kejaksaan Distrik Queens mengatakan Vanessa yang tertelungkup dan telah tak bernyawa ditemukan oleh seorang pejalan kaki sekitar pukul 06.00 pagi.
Baca Juga: GT Palimanan Ramai Lancar, Dilintasi Dua Ribu Kendaraan per Jam
Tiga hari kemudian, polisi berhasil menemukan dan menangkap pria berusia 29 tahun itu, berbekal bukti dari rekaman CCTV.
"Ini adalah kasus yang memilukan. Seorang perempuan hamil diduga dibunuh oleh terdakwa ini, ayah dari anaknya yang belum lahir. Keluarganya hancur," kata pengacara distrik, Melinda Katz.
Hasil pemeriksaan medis mengungkap perempuan berusia 29 tahun itu tewas dicekik. Ia meninggal karena asfiksia akibat kompresi leher, dan kematiannya diputuskan sebagai pembunuhan.
Saudara perempuan Vanessa, Melissa Pierre, mengatakan korban yang berprofesi sebagai perawat itu tengah hamil anak Charles. Usia kandungannya enam bulan.
Bayi perempuan dari pasangan asal Long Island ini rencananya akan diberi nama Libby Egypt ketika lahir.
Baca Juga: Jasad Wanita Tanpa Kepala Ditemukan di Kuburan, Terpotong Jadi 15 Bagian
"Dia (Vanessa) mencintainya dan dia menginginkan sebuah keluarga, tapi aku bilang pria itu bukan orang yang tepat," kata Melissa.
Melissa mengaku berulang kali memberi tahu saudaranya bahwa kekasihnya itu aneh, menyebutnya sebagai pembohong. Tapi, keduanya masih terus melanjutkan hubungan ini.
Vanessa tidak pernah bertengkar dengan siapapun, tutur Melissa, atau bahkan membentak orang lain. "Dia sangat gembira dengan kehamilannya."
Sejauh ini, belum dirinci lebih lanjut apa motif dibalik aksi keji Charles.