Suara.com - Seorang warganet menceritakan kisahnya dibenci tetangga ke sosial medianya. Para tetangganya membencinya hanya karena pakaian yang ia kenakan terlalu mewah.
Melalui unggahan sosial medianya yang dibagikan oleh akun Twitter @AREAJULID, warganet itu bercerita jika kebencian para tetangga terhadapnya bahkan ditularkan kepada anak-anak mereka.
Kejadian itu ia sadari ketika menawarkan susu kepada anak-anak di sekitar tempat tinggalnya.
"Tadi kan banyak anak kecil di depan, terus kan aku punya susu kotak banyak, ku bawa ke bawah terus aku mau kasihin mereka. Eh, mereka semua pada enggak mau," tulis dia dalam pesan WhatsApp.
Baca Juga: Toxic Positivity, Hindari 5 Kalimat Ini saat Menghibur Orang Sedih
Mengetahui niat baiknya ditolak, warganet yang enggan disebut namanya itu kemudian bertanya kepada salah satu anak mengapa mereka menolak susu kotak pemberiannya.
"Dia malu-malu jawab, 'kata emak jangan mau, ada racunnya yang dari kakak'. Terus habis itu mereka pada bisik-bisik," kisahnya.
Sontak, jawaban itu membuat hatinya hancur. Kebencian para tetangga terhadapnya sampai membuat anak-anak yang seharusnya tidak terlibat ikut memusuhinya.
"Bisa-bisanya anak kecil pada dikasih kebencian kayak begitu sama aku. Aku enggak masalh tetangga pada enggak suka, karena aku katanya dress-nya terlalu mewah atau apa. Tapi masa iya anak kecil sampai ditularin hal-hal buruk, diajak gosip hal-hal enggak benar," ia menyayangkan perilaku para tetangganya.
Sebelum anak-anak itu mengatakan padanya, warganet itu sudah merasakan dirundung para tetangganya hanya karena dia pendatang baru yang bberpakaian mewah.
Baca Juga: Anak Kepergok Ngintip Orang Mandi, Ibu Malah Salahkan Jendela Tetangga
Bukan hanya ibu-ibu yang suka mendadak melontarkan kalimat kepadanya, tapi para bapak-bapak juga sering menyorakinya.
Menurut dia, lingkungan tempat tinggalnya tidak sehat bagi anak-anak yang dibesarkan dengan cara membenci terhadap tetangga.
"It's ok kalian tetangga enggak suka saya. Tapi please, jangan tularin anak-anak kalian dengan suatu kebencian. Hancur hatiku sampai anak-anak aja ngomong begitu. Mereka anggak ada dosa, enggak tahu apa-apa. Jangan ditularin hal jahat, please," tulisnya.
Unggahan itu pun menuai beragam reaksi dari warganet. Kebanyakan dari warganet lain berpendapat bahwa para tetangga tersebut sudah bersikap keterlaluan.
"Kalau di kampung enggak berbaur sama tetangga bisa jadi bahan gosip emak-emak. Masih berbaur aja masih sering digosipin. Beda halnya dengan hidup di kota yang orang masa bodoh dengan tetangganya. Tetangga adalah wartawan tanpa digaji. Lihatin anak orang melulu, anak sendiri ya begitulah kira-kira," komentar @delfi******.
"Jangankan pakai dress mewah, di kampung mah orang enggak pakai jilbab juga digosipin dikatain cewek enggak baik. Padahal gue diam di rumah, terus sekalinya keluar rumah dihujat. Padahal gue open BO kagak, jual narkoba juga enggak," curhat @Siwatgf***.
"Ini memotivasiku untuk tinggal di rumah di tengah hutan biar enggak ada tetangga," tulis @inidep***.