Pantai Pasir Putih Buatan di Filipina Bisa Akibatkan Bencana Ekologis

Rabu, 28 Oktober 2020 | 15:55 WIB
Pantai Pasir Putih Buatan di Filipina Bisa Akibatkan Bencana Ekologis
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pegiat lingkungan mengkhawatirkan bahaya pasir dolomit buatan di Teluk Manila. Para ilmuwan memperingatkan pasir buatan itu dapat membahayakan kesehatan manusia dan satwa laut.

Pasir putih buatan di sepanjang 500 meter garis pantai Manila, ibu kota Filipina, ditentang keras oleh para pegiat lingkungan. Daerah Teluk Manila yang awalnya sangat tercemar oleh minyak dan sampah, telah diubah menjadi lokasi pantai pasir putih.

Pegiat lingkungan mengatakan bagaimanapun juga, pantai tetap tidak bersih. "Ini ilusi," kata Lia Mai Torres, direktur eksekutif Center for Environmental Concerns Philippines. "Hanya karena warnanya putih bukan berarti bersih,” tambahnya.

Pasir putih dibuat dari pecahan berton-ton batu dolomit yang bersumber dari sebuah tambang di Cebu, Filipina tengah. Para ahli mengatakan sebenarnya penggunaan pasir yang terbuat dari batuan dolomit dalam proyek semacam itu sangat jarang.

Sebagian besar pantai berpasir di seluruh dunia terbentuk dari kuarsa dan feldspar, sedangkan pasir dolomit umumnya digunakan untuk pembangunan jalan.

"Saya tidak pernah menemukan pengisian pasir pantai dengan pasir dolomit," kata Arnaud Vander Velpen, yang memimpin pemantauan dan inovasi di Departemen Pemantauan dan Tata Kelola Pasir UNEP / GRID-Geneva.

Pengisian pasir penting bagi ekosistem UNEP / GRID-Geneva pada dasarnya mendukung pencarian sumber pasir alternatif agar tidak mengganggu ekosistem di sungai dan lautan saat proses ekstraksi. Vander Velpen menekankan pentingnya menggunakan pasir yang cocok dengan susunan pasir asli untuk melindungi fauna pantai.

"Jika Anda mengubah karakteristik inti dari pasir asli, pasir orisinal, Anda perlu melakukan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) untuk mengetahui bagaimana hal itu akan berdampak pada ekosistem, dan ekosistem di sekitarnya," kata Velpen kepada DW.

Sayangnya menurut Torres, penilaian seperti itu tidak dilakukan di Manila. Hanya demi keindahan semata? Perairan Teluk Manila sebelumnya sangat tercemar oleh minyak dan sampah dari daerah pemukiman dan pelabuhan terdekat.

Baca Juga: Mengunjungi Negeri Frozen Ala Thailand di Frost Magical Ice of Siam

Tanda "Dilarang berenang" di lokasi pantai memperingatkan pengunjung untuk menjauh dari laut. Departemen Lingkungan dan Sumber Daya Alam Filipina (DENR) membantah bahwa pasir dolomit menimbulkan risiko bagi kesehatan manusia dan ekosistem.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI