Bikin Geger! Emak-emak yang Ancam Bakar Kantor Anies Ngaku Ibu Negara RI

Rabu, 28 Oktober 2020 | 13:26 WIB
Bikin Geger! Emak-emak yang Ancam Bakar Kantor Anies Ngaku Ibu Negara RI
Tangkap layar video wanita berhijab kedapatan membawa botol berisi bensin saat berkunjung ke Balai Kota DKI Jakarta. (istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gedung Balai Kota DKI Jakarta mendadak gempar karena aksi seorang wanita berhijab yang berniat ingin membakar kantor Gubernur Anies Baswedan, Selasa (27/10/2020) kemarin.

Aksi emak-emak itu terkuak dari rekaman video yang beredar di kalangan wartawan. Namun, niatan membakar gedung itu diketahui setelah aparat menemukan botol air mineral berisi bensin yang disimpan di dalam tas wanita tersebut.

Tak hanya itu, petugas juga menemukan sepucuk surat saat menggeledah barang bawaan dari wanita berhijab itu. Surat itu pun sempat diberika wanita itu ke Biro Perekonomian di lantai 12 Gedung Balai Kota.

Kepala Biro Umum Setda Provinsi DKI Jakarta, Budi Awaludin membebekan isu surat yang dibawa wanita tersebut.  Dalam suratnya, wanita yang diduga tidak waras mengaku sebagai ibu negara RI, Ernawati Ululaya Nias.

Baca Juga: Ngaku Dianiaya Tentara, Wanita yang Mau Bakar Kantor Anies Dilaporkan Lagi

Tangkap layar video wanita berhijab ancam mau bakar gedung Balai Kota DKI Jakarta. (Istimewa)
Tangkap layar video wanita berhijab ancam mau bakar gedung Balai Kota DKI Jakarta. (Istimewa)

Dalam suratnya, ia turut mengaku sebagai anak bunda dari Ani Yudhoyono, Rhoma Irama hingga Kapolsek Jatinegara.

Dari isi suratnya yang terkesan mengada-ada, Budi kemudian menduga bahwa emak-emak tersebut mengalami gangguan jiwa.

"Kita juga sebenarnya, saya melihat itu bahasa yang gak baik. (Strukturnya) gak bagus. Dan itu memang bahasa asal dan gak jelas itu surat apa. Karena dia menyatakan bahwa beliau itu, di bahasanya suratnya mau minta duit ke Bank DKI karena dia punya uang di Bank DKI, terus karena dia mewakili polsek-polsek. Seperti itu, jadi ngaco," kata Budi kepada wartawan, Rabu (28/10/2020).

"Terus dia jadi pemimpinnya dan Rhoma Irama jadi wakilnya, bahasanya gak jelas. Jadi bahasanya ngaco," sambung Budi.

Ngaku Dianiaya Tentara

Baca Juga: Hendak Bakar Balai Kota DKI, Emak-emak Bawa Bensin Lolos Pemeriksaan X-Ray

Budi menceritakan saat kejadian pihak Balai Kota sempat mengamankan emak-emak tersebut karena diduga tidak waras. Namun belakangan diketahui, emak-emak tersebut justru melaporkan salah seorang personel TNI ke Pomdal karena dinilai melakukan penganiayaan. Budi yangmengetahui laporan tersebut tidak benar kemudian mengklarifikasi kejadian sebenarnya.

Akibat dari pelaporan tidak benar yang dibuat emak-emak kepada Pomdal, Budi yang awalnya menduga wanita tersebut sakit jiwa justru balik melapor ke Polsek Gambir.

"Saya sudah bersurat ke Polsek Gambir, melaporkan bahwa ibu itu melakukan, mengancam pengrusakan aset pemerintah, dan mencemarkan nama baik. Tadinya kita berpikir itu dia sakit jiwa, tapi kok bisa melaporkan hal itu. Karena memang dari suratnya aneh," ujar Budi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI