Suara.com - Polda Metro Jaya telah menyiagakan ribuan personel guna mengamankan aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law - UU Cipta Kerja di Ibu Kota, Rabu (28/10/2020) hari ini. Sekitar 20 ribu personel bakal mengamankan jalannya aksi di tiga titik di Jakarta.
"Sekitar 10 ribuan, tambah 10 ribu ada pasukan cadangan," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo di Bundaran Senayan, hari ini.
Ribuan personel itu, tambah Sambodo, akan berjaga di tiga titik. Di antaranya, Gedung DPR/MPR, Tugu Proklamasi, dan Istana Merdeka.
"Hasil rapat tadi malam kemungkinan estimasi massa antara tiga sampai empat ribu di tiga titik tersebut," sambungnya.
Baca Juga: Hadapi Demo di Hari Sumpah Pemuda, Polda Metro Kerahkan 10 Ribu Personel
Dia menambahkan, pihaknya telah menyiapkan rekayasa lalu lintas di tiga titik demo. Pengalihan arus di DPR/MPR dan Tugu Proklamasi diberlakukan secara situasional.
"Artinya buka tutup arus dilakukan setelah ada massa. Tapi khusus Istana Negara (Merdeka) mulai tadi sudah dipasang barrier sama seperti pegamanan unjuk rasa sebelumnya," beber Sambodo.
Tak hanya itu, kawasan Patung Kuda, Harmonj, Gambir, hingga Jalan Veteran akan dipasang barrier. Hal itu dilakukan guna menjaga ketertiban, keamanan dan kenyamanan bagi pengunjuk rasa maupun masyarakat umum.
"Oleh sebab itu saya mengimbau kepada masyarakat mulai siang nanti untuk menghindari kawasan Jalan MH Thamrin, kawasan DPR/MPR, Tugu Proklamasi supaya tidak terjadi kemacetan," tutup dia.
Baca Juga: Operasi Zebra 2020, Polda Metro Tak Gelar Razia, Hunting Pelanggar