Orang Kaya Penggemar Brand Mewah Belum Tentu Mau Boikot Produk Prancis

Siswanto Suara.Com
Rabu, 28 Oktober 2020 | 10:31 WIB
Orang Kaya Penggemar Brand Mewah Belum Tentu Mau Boikot Produk Prancis
Presiden Prancis Emmanuel Macron dan istrinya Brigitte Macron (tengah) menunggu para tamu sebelum upacara di Elysee Palace untuk merayakan penetapan Kota Paris sebagai penyelenggara Olimpiade Musim Panas 2024, di Prancis, Jumat (15/9/2017). (ANTARA/REUTERS/Charles Platiau/cfo/17)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Reaksi protes terhadap pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dianggap kontroversial dan menyinggung umat muslim di dunia menggema sampai Indonesia. Sejumlah pihak menyerukan boikot produk Prancis.

Tetapi menurut pendapat analis politik dan ekonomi Rustam Ibrahim kecil kemungkinan seruan tersebut mendapat sambutan positif masyarakat Indonesia.

"Katanya ada yang mau boikot produk Prancis? Apa saja produk Prancis di Indonesia? Maaf, yang saya tahu paling berbagai jenis parfum, tas-tas mahal atau produk fashion lainnya, khas kebutuhan orang kaya. Belum tentu juga mereka mau boikot. Kalau rakyat banyak mau memboikot apa, coba?" kata Rustam melalui media sosial, Rabu (28/10/2020).

Seruan boikot, antara lain disampaikan oleh anggota DPR dari Fraksi Gerindra Fadli Zon.

"Mari kita boikot produk-produk Prancis!" seru Fadli Zon seperti dikutip Suara.com, Selasa (27/10/2020).

Fadli Zon menyebut Macron sebagai pemimpin negara yang Islamophobia. "Ini contoh pemimpin negara yang Islamophobia, diskriminatif dan rasis," kata Fadli Zon.

Senada dengan Fadli Zon, Wakil Sekretaris Jenderal Persauaraan Alumni 212 Novel Bamukmin juga mengajak memboikot produk Prancis. Dia meminta kedutaan besar untuk bersikap tegas.

Sejumlah negara Timur Tengah telah lebih dulu melakukan aksi boikot produk Prancis. Beberapa produk asal Prancis ditarik dari beberapa toko di Kuwait, Qatar dan Yordania.

Tak hanya itu, aksi unjuk rasa juga terjadi di Libya, Suriah dan Jalur Gaza merespons komentar Macron atas pembunuhan seorang guru Prancis yang mempertontonkan kartun Nabi Muhammad di dalam kelas.

Baca Juga: Presiden Turki Serukan Boikot Produk-produk Prancis

Karikatur Nabi Muhammad

REKOMENDASI

TERKINI