Gus Miftah Minta Jokowi Tegur Presiden Prancis Minta Maaf ke Umat Islam

Rabu, 28 Oktober 2020 | 08:22 WIB
Gus Miftah Minta Jokowi Tegur Presiden Prancis Minta Maaf ke Umat Islam
Gus Miftah [Suara.com/Putu Ayu P]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ia berjanji akan membuat para Islamis tak bisa tidur dengan nyenyak di Prancis sebagai bentuk balasan atas pembunuhan tersebut.

"Para Islamis tidak akan tidur nyenyak di Prancis. Ketakutan akan berpindah sisi," kata Macron dalam pertemuan yang diadakan Minggu malam, dikutip dari Sputnik News, Senin (19/10/2020).

Seorang pria berusia 47 tahun menjadi korban pembunuhan seorang pemuda 18 tahun yang disebut-sebut sebagai ekstrimis islam.

Pemuda asal Chechnya, Rusia itu memenggal kepala Samuel Paty di luar sekolah di Conflans-Sainte-Honorine, barat laut Paris, Jumat (16/10/2020).

Remaja 18 tahun itu membunuh Paty setelah sang guru menunjukkan karikatur nabi Muhammad kepada murid-muridnya saat pelajaran sekolah.

Tersangka yang diidentifikasi sebagai Abdullakh Anzorov, telah ditembak mati oleh polisi Prancis tak lama setelah serangan itu.

Pada Sabtu, jumlah orang yang ditangkap bertambah menjadi 10. Polisi menyelidiki kemungkinan kaitan dengan kelompok ekstremis Islam.

Seruan Boikot Produk Prancis

Sejumlah negara Timur Tengah melakukan aksi boikot produk Prancis. Beberapa produk asal Prancis ditarik dari beberapa toko di Kuwait, Qatar dan Yordania.

Baca Juga: Buntut Kecaman Presiden Macron, Fadli Zon Serukan Boikot Produk Prancis

Tak hanya itu, aksi unjuk rasa juga terjadi di Libya, Suriah dan Jalur Gaza merespons komentar Macron atas pembunuhan seorang guru Prancis yang mempertontonkan kartun Nabi Muhammad di dalam kelas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI