Suara.com - Jumlah akumulasi pasien positif terjangkit Covid-19 di DKI Jakarta terus bertambah. Pada Selasa (27/10/2020) terdapat 781 orang yang dilaporkan terjangkit virus yang pertama kali ditemukan di China itu.
Angka pertambahan pasien corona selalu berada di kisaran 1.000-1.300 orang dalam beberapa waktu terakhir. Jumlah penambahan hari ini berarti ada penurunan dari tren tersebut.
Sehingga total akumulasi seluruh pasien positif berjumlah 102.678 orang. Jumlah pasien ini tersebar dari seluruh wilayah ibu kota.
Data ini diketahui dari situs penyedia informasi seputar corona di DKI, corona.jakarta.go.id. Laman ini menginformasikan soal kasus corona di Jakarta mulai dari jumlah positif, menunggu hasil, hingga Kelurahan tempat pasien tinggal.
Baca Juga: Kabar Baik, Angka Kesembuhan Covid-19 di Indonesia Terus Meningkat
Berdasarkan laman tersebut, 89.060 orang dinyatakan sudah sembuh. Jumlahnya bertambah 1.083 orang sejak Senin (26/10/2020).
Sementara, 2.195 orang lainnya secara akumulasi dinyatakan meninggal dunia sejak awal pandemi. Pasien wafat bertambah 10 orang sejak kemarin.
Selain itu, 2.680 pasien masih dirawat di Rumah Sakit (RS) yang tersebar di Jakarta. Sisanya, 8.743 orang yang positif menjalani isolasi.
Dengan demikian, maka ada 11.423 kasus aktif corona di ibu kota yang masih dalam penanganan sampai sekarang.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia memaparkan, berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dilakukan tes PCR sebanyak 10.246 spesimen.
Baca Juga: Satgas Covid-19: Pengalaman Libur Panjang, Berdampak Kenaikan Kasus Corona
Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 8.197 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 781 positif dan 7.416 negatif.
"Untuk rate tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 115.062. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 66.940," ujar Dwi dalam keterangan tertulis, Selasa (27/10/2020).
Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 9,2 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 8,4 persen.
"WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen," pungkasnya.