Suara.com - Calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo kembali diserang kampanye hitam melalui media sosial. Foto kehamilan anak pertamanya dijadikan objek pelaku untuk menjatuhkan nama Sara dalam Pilkada Serentak 2020.
Maternity photoshoot atau foto kehamilan kerap menjadi pilihan para ibu untuk mengabadikan momen saat mengandung sang anak. Namun, tidak semua orang dapat melihat nilai seni dari foto tersebut.
Sebab, foto kehamilan Sara yang diambil lima tahun lalu malah dijadikan objek kampanye hitam melalui media sosial Facebook.
"Saya jelaskan, foto yang beliau tampilkan adalah foto yang diambil oleh suami saya saat saya hamil anak saya yang pertama, lebih dari 5 tahun lalu. Kenapa tidak mudah didapatkan? Karena memang foto tersebut saya unggah saat foto itu diabadikan, yaitu, sekali lagi, lebih dari 5 tahun lalu," kata Sara dalam keterangan tertulisnya yang diterima Suara.com, Selasa (27/10/2020).
Baca Juga: Foto Hamil Keponakan Prabowo Disebar, Pengacara: Dilakukan dengan Sengaja
Sara masih menganggap lazim dengan penyebaran foto itu. Namun ia menyoroti dengan narasi yang menyertai penyebaran foto itu yakni 'yang mau coblos udelnya silahkan'.
Sara lantas menjelaskan kalau foto kehamilan itu seharusnya menjadi momen kebahagian dan kebanggaan karena sebagai ungkapan syukur calon orang tua yang diberikan kepercayaan untuk membesarkan seorang anak. Ia jelas menyayangkan kalau foto kehamilan itu malah dijadikan alat serangan kepadanya yang tengah bergelut di Pilkada Tangsel.
Keponakan dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto itu lantas menerangkan kalau kehamilan adalah kodrat perempuan dan menjadi berkat yang belum tentu semua perempuan dapat merasakannya.
"Jika berkat ini bisa digunakan untuk melecehkan seorang perempuan, ibu, dan calon pemimpin daerah, maka apakah contoh ini yang kita berikan kepada generasi berikutnya? Apakah beliau yang memuat itu nyaman jika ibundanya diperlakukan demikian oleh siapa pun?," tanyanya.
Sara mengaku sedih lantaran masih ada yang malah menganggap dirinya terlalu berlebihan dalam menanggapi unggahan foto kehamilannya tersebut.
Baca Juga: Saraswati Akan Ngadu ke Prabowo Dapat Pelecehan Seksual Coblos Udel
Memang mulanya ia tidak mau menanggapinya. Akan tetapi Sara mengaku akan tegas terhadap apapun bentuk pelecehan seksual.
Sebelumnya ia juga sempat merasakan hal yang sama ketika fotonya mengenakan celana pendek saat berolahraga menjadi objek pelecehan seksual secara non verbal di dunia maya.
"Kalau sudah dengan bahasa yang melecehkan tubuh seorang ibu, saya berani tegas melawan," ucapnya.
"Dan tenang, ini enggak menguras tenaga. Ini justru memberikan saya kepastian bahwa masih banyak orang yang punya pemikiran dangkal dan memaksakan cara pandangnya pada orang lain. Kalaupun saya kehilangan pendukung untuk prinsip yang saya yakini saya rela," ungkapnya.
Di balik rasa sedih, Sara juga bersyukur karena meski ada yang membela pengunggah foto pelecehan seksual tersebut, masih ada pihak lainnya yang membelanya.
"Sudah saatnya kita menyatakan cukup terhadap upaya mengobjektifikasi perempuan dan pemaksaan pandangan pada orang lain dengan cara pelecehan seksual."
Sebelumnya, Ketua DPP PSI Tsamara Amany mengungkap pelecehan seksual terhadap calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo di ajang Pilkada Kota Tangsel kembali terjadi.
Usai kasus paha mulus Wakil Wali Kota Tangsel, kini pendukung paslon lawan Rahayu menjadikan foto kehamilan Rahayu sebagai alat pelecehan.
Tsamara melalui akun Twitter miliknya @tsamaraDKI mengunggah foto tangkapan layar status akun Facebook bernama Bang Djoel yang diunggah di grup Facebook bernama Tangsel Rumah dan Kota Kita.
Akun Facenook tersebut mengunggah foto lawas Rahayu. Dalam foto itu, tampak Rahayu memamerkan baby bump dalam sesi foto kehamilan.
"Yang mau coblos udelnya silakan. Udel dah diumbar. Pantaskah jadi panutan apalagi pemimpin Tangsel??" tulis akun Facebook bernama Bang Djoel.
Tsamara geram dengan bentuk pelecehan seksual yang ditujukan kepada Rahayu tersebut.
Disaat Rahayu sedang melakukan kampanye program, namun ada orang yang justru membicarakan bagian tubuh Rahayu.
"Mbak @rahayusaraswati keliling Tangsel kampanye program. Dan orang ini lebih tertarik membahas udel?" kata Tsamara.
Tsamara juga meminta tim sukses kandidat nomor 2 dan 3 di Pilkada Kota Tangsel agar bisa menertibkan para pendukungnya.
"Setelah paha mulus, kini coblos udel. Kandidat nomor 2 dan 3 harus tertibkan pendukungnya. Kalau foto kehamilan dijadikan alat pelecehan, yang bermasalah pasti otak pelaku pelecehan," ungkap Tsamara.