Suara.com - Rufinus Tigau, warga Intan Jaya, Papua, yang ditembak mati TNI karena diklaim anggota Organisasi Papua Merdeka, dipastikan bukan kelompok separatis.
Lelaki itu ditembak di Kampung Jalae, Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua. Oleh TNI, Rufinus disebut sebagai anggota OPM.
Namun, hal tersebut dibantah oleh pihak Keuskupan Timika, Papua. Administrator Diosesan Keuskupan Timika Pastor Marthen Kuayo menegaskan, Rufinus Tigau tidak terlibat dalam kegiatan separatis bersenjata.
Justru, kata Marthen, Rufinus adalah seorang katekis atau pengajar agama yang bekerja di Gereja Katolik stasi Jalae.
Baca Juga: KontraS Minta DPR dan Pemerintah Evaluasi Keberadaan Militer di Papua
"Tuduhan bahwa Rufinus terlibat dalam gerakan separatis atau kelompok bersenjata yang dituduhkan kepadanya adalah tidak benar," kata Pastor Marthen dalam keterangan tertulisnya, Selasa (27/10/2020).
Rufinus telah bekerja di gereja sejak 2015. Dalam tugasnya, Rufinus menjadi pewarta di depan mimbar bersama dengan pastor.
Ia membantu pastor yang membaca Alkitab dan khotbah dalam bahasa Indonesia. Sementara Rufinus menerjemahkannya ke bahasa lokal secara lisan, agar memudahkan umat yang tidak mengerti bahasa Indonesia.
Dalam acara natal pun Rafinus menjadi penerjemah khotbah dalam bahasa daerah.
"Rufinus membantu Pastor di Paroki Jalae karena Pastor yang bertugas di Jalae bukan orang lokal sehingga tidak paham bahasa lokal dan hal-hal lain yang berkaitan dengan kontek budaya lokal," ujarnya.
Baca Juga: Miris! Gedung Sekolah Dipakai TNI, Anak-anak Tak Bisa Belajar di Intan Jaya
Pastor Marthen juga mengungkapkan adanya penembakan terhadap katekis lainnya di Gereja Stasi Emondi. Ialah Agustinus Duwitau yang ditembak aparat keamanan pada 7 Oktober 2020.
"Agustinus ditembaki dalam perjalanan ke Emondi. Saat ini Agustinus masih menjalani perawatan karena luka tembak yang dialaminya," ungkapnya.
Klaim TNI
Tim gabungan TNI-Polri mengamankan gerombolan separatis di Kampung Jila, Kabupaten Mimika, Papua, Senin (26/10/2020). Satu anggota dari gerombolan separatis tewas dalam saat ditindak.
Kapen Kogabwilhan III Kol Czi Suriastawa menjelaskan penindakan tersebut dilakukan setelah aktif menjalankan operasi penegakan hukum di Kabupaten Intan Jaya, Papua. Tim gabungan TNI-Polri melakukan penindakan sekitar pukul 05.30 WIB.
"Tim Gabungan TNI-Polri ini berhasil menewaskan satu orang KKB atas nama Rubinus Tigau dan mengamankan dua orang lainnya yang salah satunya mengaku adik dari Rubinus Tigau," kata Suriastawa melalui keterangan tertulisnya, Senin (26/10/2020).
Menurut keterangan adik Rubinus Tigau yang diklaim TNI, sang kakak aktif dalam aksi gerombolan separatis di wilayah Intan Jaya dan sekitarnya.
Dalam penindakan itu, tim gabungan TNI-Polri juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa parang, panah, dokumen struktur organisasi dan satu unit telepon seluler.
Sementara menurut hasil interogasi, kelompok seperatis tengah kabur ke arah Gereja Mapogo yang lokasinya dekat dengan TKP penembakan tim gabungan pencari fakta (TGPF) beberapa waktu yang lalu.
Bukan anggota kami
Juru Bicara (Jubir) Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom mengklaim yang ditembak ialah seorang Katekis (pewarta) katolik stase Jalae, Paroki Sugapa, Keuskupan Timika, Papua.
Sebby menuturkan, TNI-Polri sudah melakukan penipuan terhadap publik atas informasi yang disampaikan. Bahkan ia menyebut anggota TNI juga melukai seorang anak kecil.
"TNI Polri tembak seorang katekis Katolik, bukan anggota TPNPB," kata Sebby kepada Suara.com, Senin.
Pihaknya menerima kabar adanya kontak senjata antara militer dengan separatis bersenjata Kodap VIII Intan Jaya pada 05.30 WIB. Kontak senjata berlangsung selama kurang lebih dua jam.
Kejadian tersebut diceritakan Sebby adanya korban jiwa yakni Rupinus Tigau yang diklaim ditembak oleh anggota TNI.
Sementara ada korban luka-luka bernama Megianus Bagubau yang sudah dievakuasi ke RSUD Sugapa.
Informasi tersebut diperolehnya melalui anggota separatis bersenjata dan masyarakat setempat. Dengan tegas Sebby mengutuk aksi tersebut.
"TNI tembak mati seorang kategis Katolik dan juga lukai seorang bocah. Jadi kami mengutuk tindakan kriminal yang dilakukan oleh pasukan TNI-Polri di Intan Jaya."