Pasien Covid-19 di Belgia Membeludak, Dokter Positif Corona Tetap Kerja

Selasa, 27 Oktober 2020 | 15:29 WIB
Pasien Covid-19 di Belgia Membeludak, Dokter Positif Corona Tetap Kerja
Sejumlah tempat di Belgia tutup karena gelombang kedua Covid-19. (Anadolu Agency/Dursun Aydemir)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para dokter di Belgia diminta untuk tetap bekerja meski mereka terinfeksi virus corona akibat lonjakan kasus dan membeludaknya pasien Covid-19 di rumah sakit.

Menyadur BBC, Selasa (27/10/2020), sekitar seperempat tenaga medis di kota Liege dilaporkan positif virus corona.

Setidaknya 10 rumah sakit menerapkan kebijakan bagi tenaga medis yang positif Covid-19 tapi tak menunjukkan gejala, diharuskan tetap bekerja.

Kepala Asosiasi Serikat Medis Belgia, Philippe Devos mengatakan pihaknya tak punya pilihan lain. Jika tidak, sistem rumah sakit diperkirakan akan runtuh dalam beberapa hari.

Baca Juga: Krisis Pandemi, Dokter di Inggris Menuntut Makanan Gratis untuk Anak-anak

Kendati demikian, Devos mengakui bahwa ada risiko nyata terjadinya penularan virus dari dokter yang positif ke pasien.

Virus corona di Belgia, kewajiban masyarakat mengenakan masker di mana pun. [François WALSCHAERTS/AFP]
Virus corona di Belgia, kewajiban masyarakat mengenakan masker di mana pun. [François WALSCHAERTS/AFP]

Sementara, satu dari tiga orang di kota Belgia timur, yang telah sembuh dan dites ternyata kembali mengidap virus corona.

Rumah sakit memindahkan pasien ke tempat lain dan membatalkan operasi yang tidak mendesak, beberapa hari setelah Menteri Kesehatan Frank Vandenbroucke menyebut Belgia diambang tsunami infeksi, di mana pihak berwenang tak dapat mengontrol apa yang terjadi.

Keputusan itu diambil ketika negara-negara di seluruh Eropa mencoba menangani gelombang baru infeksi virus corona.

Kepala darurat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Mike Ryan, menyarankan diberlakukan pembatasan perjalanan, perintah tetap di rumah atau penguncian nasioal jika mungkin dan diperlukan, di seluruh Eropa untuk menangkal gelombang Covid-19 baru.

Baca Juga: Dihantam Gelombang Kedua Covid-19, Spanyol Umumkan Darurat Nasional

"Saat ini kami berada jauh di belakang virus ini di Eropa, jadi mendahului itu akan membutuhkan percepatan serius dalam apa yang kami lakukan," kata Ryan, Senin (26/10).

Pemerintah ibu kota Belgia, Brussel, telah memberlakukan penutupan untuk gym dan kolam renang. Adapun toko-toko harus tutup sebelum pukul 20.00 malam, serta penggunaan masker di ruang publik adalah wajib.

Aturan-aturan yang bertujuan untuk mengekang persebaran virus corona itu akan tetap berlaku hingga 19 November mendatang.

Berdasarkan Worldometers, Selasa (27/10), Belgia sejauh ini mencatatkan total 321.031 kasus infeksi virus corona dengan 10.810 kematian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI