Suara.com - Kasus perundungan dari senior ke junior berulang kali terjadi di dunia pendidikan kita hingga membuat banyak pihak prihatin.
Terbaru, sebuah video yang menunjukkan perundungan atau bullying viral di media sosial usai diunggah admin akun Instagram @ifotainment.
"Hmmmm ditunggu video permintaan maaf ya mbak," tulis akun tersebut dilansir Suara.com, Selasa (27/10/2020).
Dalam video itu, seorang remaja perempuan diduga sedang mengikuti sebuah pelatihan pencak silat dari suatu kelompok.
Baca Juga: Ini Identitas 2 Anggota DPRD yang Diduga Menganiaya dan Gantung Warga
Entah bertujuan untuk apa, wajah anak tersebut dicoreng-coreng menggunakan tanah basah hingga belepotan.
Dengan kain warna merah pengikat kepala, anak tersebut dibentak seniornya hingga ketakutan dan menitikkan air mata.
"Huuuu kenapa nangis? Pulang sana!" bentak seniornya sambil mencolek dagu juniornya.
Video itu sendiri mulanya diunggah di TikTok oleh kreator @ambyarkuu hingga riuh dikomentari warganet.
Salah satu komentar yang cukup menarik perhatian datang dari pemilik akun TikTok dr. Nyoman Arya.
Baca Juga: Warga Dihukum Gantung Terbalik, Dua Anggota DPRD Diduga Jadi Pelakunya
Menurut dokter tersebut, melatih mental juniornya tidak seharusnya dipublikasikan ke media sosial.
"Terserah deh lo mau ngelatih mental kayak gini atau gimana, tapi cuma satu pertanyaan gue. Apa harus banget di post ke TikTok?" tulis dokter tersebut marah.
Hingga artikel ini diketik, video TikTok tersebut telah dilihat pengguna Instagram hingga 71 ribu kali.
Warga Instagram pun ikut terpancing emosi dengan kelakuan senior pencak silat yang membully juniornya itu.
"Anak gue di giniin. Sini berhadapan sama gue," kata akun @evia*** dengan emoji jari tengah.
"Ada yang komen, nanti selesai maaf-maafan kok, peluk-pelukan kok. Kita gak pernah tau hati orang yang diperlakukan kaya gitu, inilah salah satu sebab orang bisa benci terhadap orang lain, disengajaain buat uji mental, eh terus nanti orang benci terus balas dendam, yang disalahkan pasti yang dibully," ujar akun @nuyco***
"Kalo ngelatih mental sih silahkan. Toh setiap mau jadi anggota suatu organisasi atau sejenisnya memang dah biasa dilatih mental dengan hal-hak yang demikian. Mereka memiliki aturan tersendiri yang pastinya akan bermanfaat suatu di kemudian hari. Tapi cobalah untuk tidak posting hal-hal demikian di sosial media. Karna gak semua orang paham dan bahkan menerima hal tersebut. Saringlah mana yang pantas di konsumsi publik mana yang harus di private," timpal akun @putry***
Video selengkapnya di sini.