Profil Benny Tjokrosaputro Terlengkap

Rifan Aditya Suara.Com
Selasa, 27 Oktober 2020 | 13:05 WIB
Profil Benny Tjokrosaputro Terlengkap
Komisaris PT Hanson International Tbk, Benny Tjokrosaputro. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Apakah kalian tahu bahwa Benny Tjokrosaputro merupakan cucu pendiri grup pengusaha Batik Keris, Kasom Tjokrosaputro? Mungkin kalian lebih mengenal Benny Tjokro atas keterlibatannya dalam kasus Jiwasraya. Maka dari itu simak profil Benny Tjokrosaputro yang disusun Suara.com berikut ini.

Benny saat ini menjadi sosok kontroversial karena terlibat dengan kasus Jiwasraya. Benny Tjokrosaputro dikenal juga dengan sebutan Bentjok. Dia terkenal di kalangan pelaku pasar modal.

Tahun 2019, Benny Tjokrosaputro muncul dalam daftar orang terkaya versi Forbes. Dituliskan bahwa Bentjok memiliki kekayaan sekitar Rp 9,38 Triliun. Itu membuatnya berada di urutan ke 43 orang terkaya di Indonesia.

Ingin tahu lebih lengkap mengenai profil Benny Tjokrosaputro? Simak uraian di bawah ini sampai tuntas.

Baca Juga: Nasabah WanaArtha Life Protes Usai Putusan Sidang Jiwasraya

Cucu Pendiri Grup Usaha Batik Keris

Benny merupakan cucu pengusaha Batik Keris yang terkenal bernama Kasom Tjokrosaputro. Pria yang biasa dikenal sebagai Beny Tjokro ini lahir di Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia. Dia lahir pada 15 Mei 1969. Dia adalah anak pertama dari pasangan Handoko Tjokrosaputro dan Lita Anggraini.

Investor Saham

Selain dikenal sebagai pengusaha, Benny Tjokro terkenal pula sebagai investor saham. Sebelum menjadi pengusaha dia telah aktif sebagai seorang investor saham selama berkuliah.

Saham pertamanya yang dibeli ialah saham Bank Ficonrinvest. Modal yang digunakannya untuk membeli saham ialah modal tabungan uang saku kuliah. Perlu diketahui bahwa bank tersebut mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia.

Baca Juga: Kasus Jiwasraya, Heru Hidayat Divonis Penjara Seumur Hidup

Benny menuruti kemauan ayahnya untuk belajar berbisnis agar tidak terus menerus terjun di dunia saham. Beberapa waktu kemudian Benny melanjukan bisnis garmen milik ayahnya.

Akan tetapi, perusahaan mengalami kesulitan keuangan sehingga harus dilakukan restrukturasi. Bisnis itu kemudian berkembang dan terkenal dengan nama Hanson Internasional. Dalam perusahaan ini, Benny menjabat sebagai direktur utama perusahaan.

Kontroversi Benny Tjokrosaputro

Sosok Benny di dunia saham ternyata sudah banyak kontroversi. Dia disebut biasa dan pandai dalam "Menggoreng" harga saham agar semakin tinggi. Benny pernah terjerat kasus cornering atau menggoreng saham Bank Pikko yang kini sudah berganti nama menjadi Bank J Trust Indoensia. Kejadian itu terjadi pada tahun 1997.

Selain itu, dua perusahaan Benny yaitu Manly Unitama Finance dan Hanson Industri Utama sekarang terkenal dengan nama Hanson Internasional pernah terjerat sanksi Bapepam (OJK) karena tidak terbuka terkait informasi transaksi perusahaan yang berjalan.

Manly bermasalah akibat tidak melaporkan penggunaan dana penawaran saham perdana secara benar. Sementara Hanson bermasalah karena penjualan aset perusahaan tidak melibatkan persetujuan dari pemegang saham publik.

Benny masih tetap melenggang ke lantai bursa. Dia mengendalikan Hanson Internasional, Sinergi Megah Internusa, dan Bliss Properti Indonesia.Sementara keluarga besar Benny menguasai sejumlah perusahaan seperti Rimo Internasional Lestari. Perusahaan itu dimiliki oleh Teddy Tjokrosaputro.

Kini Benny kembali membuat kontroversi dengan terjerat kasus Jiwasyara. Dia disebut telah merugikan negara dalam kasus gagal bayar produk JS Saving Plan sebesar Rp 12,4 triliun per Desember 2019.

Benny disebut bekerjasama dengan Jiwasraya dan bekerjasama pula dengan sejumlah manajer investasi untuk mengelola dana Jiwasraya untuk melakukan aksi 'penggorengan' harga saham Jiwasraya. Benny dicurigai pula sebagai sosok yang mengintervensi keputusan investasi Jiwasraya bersama Heru Hidayat.

Selain merugikan Jiwasraya, Benny juga terjerat kasus kerugian portofolio saham Asabri. Asabrai mengakui kerugian belum teralisasi sejumlah Rp16,8 triliun pada tahun 2019. Asabri meminta Benny dan Heru menutupi kerugian tersebut.

Jabatan yang Pernah dan Masih Disandang Benny Tjokrosaputro

Selain jabatan strategis sebagai Komisaris Utama Persesoan tahun 2017-2018, Benny Tjokrosaputro menduduki beberapa jabatan strategis lain di berbagai perusahaan. Jabatan-jabatan itu antara lain:

  • Direktur PT Ciptawira Binamandiri (1992-sekarang)
  • Direktur Utama PT Ciptawira Senasatria (1993-sekarang)
  • Komisaris Utama PT Rukun Raharja Tbk (2002-2008)
  • Komisaris Utama PT Gelar Karya Raya (2007-sekarang)
  • Direktur Utama PT Mandiri Mega Jaya (2013-sekarang)
  • Direktur PT Duta International Global Mandiri (2013-sekarang)
  • Direktur PT Graha Interjaya Agung (2013-sekarang)
  • Direktur PT Grand Mitra Guna Mandiri (2013-sekarang)
  • Direktur PT Puta Asih Laksana (2013-sekarang)
  • Direktur PT Sisi Harapan Gemilang (2013-sekarang)
  • Direktur PT Harvest Time (2013-sekarang)
  • Direktur PT Junti Mas Lestari (2013-sekarang)
  • Direktur PT Bandawibawa Asih (2013-sekarang)
  • Direktur PT Bramind Mitra Utama (2013-sekarang)
  • Direktur PT Bumi Artamas Sentosa (2013-sekarang)
  • DirekturPT Bumi Tunggal Persada (2013-sekarang)
  • Direktur PT Candra Tribina (2013-sekarang)
  • Direktur PT Citraindo Nusamaju (2013-sekarang)
  • Direktur PT Majarata Indahtama (2013-sekarang)
  • Direktur PT Putra Marga Tapa (2013-sekarang)
  • Direktur PT Taruna Duta Subur (2013-sekarang)
  • Direktur PT Armidian Karyatama Tbk (2013-2016)
  • Direktur Utama PT Hanson International Tbk (2014-2017)
  • Direktur Utama PT Armidian Karyatama Tbk (2016-2017)

Demikian profil Benny Tjokrosaputro, seorang pengusaha dan investor yang sedang ramai diperbincangkan. Keterlibatannya dalam kasus Jiwasraya nampaknya menjadi sebuah kunci untuk mengungkap kebenaran di balik kasus tersebut.

Kontributor : Mutaya Saroh

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI