Donald Trump Ejek Joe Biden karena Lupa Namanya saat Pidato

Selasa, 27 Oktober 2020 | 12:29 WIB
Donald Trump Ejek Joe Biden karena Lupa Namanya saat Pidato
Presiden AS, Donald Trump. [Mandel Ngan/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon presiden petahana Amerika Serikat, Donald Trump, mengejek lawan politiknya, Joe Biden, yang lupa namanya saat berpidato.

Trump (74), sering menuduh Biden (77), pikun ketika kedua kandidat bertarung menjelang pemungutan suara 3 November.

Politikus partai Republik itu bahkan dalam beberapa kesempatan kerap mengejek Joe Biden dengan sebutan 'Sleepy Joe', merujuk daya ingat sang lawan politik.

Menyadur Econimics Times, Selasa (27/10/2020), Joe Biden salah memanggil nama Donald Trump saat berpidato di konser virtual yang disiarkan televisi, Minggu (25/10/2020).

Baca Juga: Mobil Wifi Jadi Solusi Akses Internet Bagi Siswa Kurang Mampu di AS

Politikus partai Demokrat itu memanggil Donald Trump dengan nama George. Tak hanya sekali, eks wakil presiden Barack Obama itu dua kali salah menyebut nama Trump.

"Empat tahun lagi George, eh, George, eh, dia - kita akan menemukan diri kita dalam posisi di mana, jika Trump terpilih, kita akan berada di dunia yang berbeda," kata Biden.

Biden terlihat berpikir keras untuk mengingat-ingat nama Donald Trump dalam pidatonya.

Biden baru bisa mengucap nama Trump dengan benar setelah sang istri, Jill Biden yang duduk disebelahnya, menunjukkan gestur berbisik.

Trump telah berusaha menggambarkan Biden sebagai orang yang secara mental tidak layak untuk menjabat, dan presiden dengan cepat melompat pada momen kelupaan.

Baca Juga: Hacker Ini Klaim Berhasil Meretas Akun Twitter Pribadi Donald Trump

"Joe Biden memanggil saya George kemarin. Tidak dapat mengingat nama saya," cuit Trump di Twitter.

"Kartel Berita Palsu bekerja lembur untuk menutupinya!" tambahnya.

Biden, yang akan menjadi presiden tertua jika terpilih, telah dengan keras melawan tuduhan Trump atas kesehatan mentalnya.

Dia mengatakan tudingan Trump hanyalah taktik untuk mengalihkan perhatian dari buruknya kinerja politikus partai Republik itu di Gedung Putih.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI