Suara.com - Penceramah Sugi Nur Raharja alias Gus Nur menginginkan Front Pembela Islam (FPI) untuk melakukan pendampingan hukum atas kasus yang tengah membelitnya.
Juru bicara FPI Munarman menyebut pihaknya langsung memenuhi keinginan Gus Nur tersebut.
Munarman menyebut tim bantuan hukum FPI sudah melakukan pendampingan kepada Gus Nur.
"Sudah didampingi oleh tim hukum kita yang di Surabaya," kata Munarman saat dihubungi Suara.com, Selasa (27/10/2020).
Baca Juga: Kasus Hate Speech Gus Nur, Bareskrim Bakal Libatkan Ahli Hukum dan Bahasa
Gus Nur ditangkap pihak kepolisian lantaran dianggap telah menghina Nahdlatul Ulama (NU).
Mengenai itu, Munarman menganggap penangkapan Gus Nur termasuk tindakan yang kurang baik.
"Zalim itu tindakan," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, penceramah Sugi Nur Raharja alias Gus Nur dilaporkan ke polisi oleh Aliansi Santri Jember karena dianggap Gus Nur hina NU.
Pemicu laporan tersebut bermula dari celoteh Gus Nur lewat saluran Youtube milik ahli hukum dan tata negara Refly Harun berjudul: “Setengah Jam Bersama Gus Nur, Isinya Kritik Pedas Semua!”
Baca Juga: Anak Gus Nur Bongkar Sifat Asli Bapaknya Habis Ditangkap, Ternyata Begini
Dalam video tersebut, Gus Nur salah satunya mengibaratkan NU sebagai sebuah kendaraan bus yang sopir dan kernetnya mabuk bin ugal-ugalan.
Gus Nur menyebut isi bus itu berisi liberal dan komunis.
Tak ayal, Gus Nur pun kemudian dilaporkan oleh Aliansi Santri Jember ke kepolisian.
Belasan anggota Aliansi Santri Jember itu setidaknya dikawal anggota Barisan ansor serbaguna (Banser) saat mendatangi Polres Jember melaporkan Gus Nur.
Sekedar diketahui, Aliansi Santri Jember didampingi Banser sendiri melaporkan Gus Nur atas dugaan penghinaan terhadap NU.
Dalam laporannya, aliansi ini menyangka Gus Nur telah melanggar Pasal 45 A ayat 2 UU ITE.
Menurut salah seorang pelapor, Ayub Junaidi, Gus Nur dianggap sebagai seorang tokoh. Sehingga dinilai tak pantas menyampaikan kalimat kontroversi menyinggung dan mengaitkan NU dengan PKI dalam talk show bersama Refly Harun.
Atas hal itulah, sebagian warga NU dinilai telah terluka oleh perkataan Gus Nur.