Suara.com - Pemerintah Australia mengatakan petugas bandara secara paksa memeriksa beberapa perempuan setelah penemuan seorang bayi baru lahir di toilet bandara.
Saksi mata mengatakan para penumpang perempuan digeledah dan buka baju. Pihak berwenang Australia pada hari Senin (26/10) menyampaikan “keprihatinan serius” terhadap Qatar atas perlakuan yang “sangat mengganggu” dan “ofensif” terhadap 13 wanita Australia di Bandara Internasional Ahmad Doha di awal bulan ini.
Para perempuan yang merupakan penumpang maskapai Qatar Airways, yang terbang ke Sydney pada tanggal 2 Oktober, menjadi sasaran pencarian invasif di atas landasa, setelah penemuan bayi baru lahir yang ditinggalkan di toilet bandara. Wolfgang Babeck, seorang penumpang penerbangan tersebut, mengatakan kepada penyiar Australia ABC bahwa para perempuan dibawa keluar dari pesawat tanpa memandang usia mereka.
“Mereka mengatakan kepada saya bahwa mereka harus melepas pakaian dalam mereka, atau pakaian mereka dari bawah, dan kemudian memeriksa apakah mereka telah melahirkan atau tidak,” kata Babeck.
Baca Juga: Bayi Ditemukan di Toilet, Penumpang Pesawat Diminta Buka Baju dan Digeledah
“Ketika para perempuan kembali, banyak dari mereka, atau mungkin semuanya, merasa kesal. Salah satunya, seorang perempuan yang lebih muda, menangis. Orang-orang tidak percaya apa yang telah terjadi,” tambah Babeck.
Dari penerbangan yang sama dan beberapa penerbangan lainnya, sejumlah wanita berkebangsaan lain juga dilaporkan telah mengalami pemeriksaan yang invasif.
‘Mengganggu dan ofensif'
“Ini adalah serangkaian peristiwa yang sangat, sangat mengganggu dan ofensif,” kata Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne kepada wartawan.
"Ini adalah sesuatu yang tidak pernah saya dengar pernah terjadi dalam hidup saya dan dalam konteks apa pun. Kami telah menjelaskan pandangan kami kepada pihak berwenang dari Qatar tentang masalah ini."
Baca Juga: Qatar Airways Kasih Tiket Gratis Untuk Guru di Seluruh Dunia, Ini Syaratnya
Payne mengatakan pemerintah Australia akan menunggu laporan dari pemerintah Qatar sebelum “menentukan langkah selanjutnya.”
Dia mengatakan para perempuan telah menerima “bantuan yang tepat” saat mereka menjalani karantina setibanya di Australia.
Pihak berwenang bandara masih mencari sang ibu Pejabat Bandara Hamad tidak menyangkal terjadinya insiden tersebut. Akan tetapi, mereka mengatakan bahwa penumpang perempuan “diminta untuk membantu” dalam pencarian ibu dari bayi tersebut.
Mereka mengatakan bahwa mereka tengah mencari sang ibu karena pihak profesional medis mengkhawatirkan kesehatan dari sang ibu setelah bayi tersebut ditemukan.
“Bayi yang baru lahir tetap tidak teridentifikasi, tetapi berada di bawah perawatan profesional dari pekerja medis dan sosial,” kata pihak bandara. st/rap (AP, dpa, AFP)