Gegara Bicara Pakai Bahasa Arab di Prancis, Kakak - Adik Diserang

Senin, 26 Oktober 2020 | 17:16 WIB
Gegara Bicara Pakai Bahasa Arab di Prancis, Kakak - Adik Diserang
Foto Ilustrasi - Warga Prancis tampak sedang melakukan jogging di sekitar jembatan Bir-Hakeim dekat Menara Eiffel, Paris, di hari ke-11 pemberlakuan aturan lockdown di Prancis, Jumat (27/3/2020). [AFP/Joel Saget]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kakak beradik asal Yordania diserang oleh sejumlah orang di Prancis lantaran berbicara menggunakan bahasa Arab.

Menyadur Gulf News, Senin (26/10/2020), Mohammad Abu Eid dan Heba Abu Eid diserang oleh seorang pria dan perempuan di sebuah kota kecil dekat Paris.

Serangan rasial ini terjadi di tengah situasi panas buntut pembunuhan guru sejarah, Samuel Paty, karena menunjukkan karikatur Nabi Muhammad terbitan Charlie Hebdo pada 2015, di depan kelasnya.

Abu Eid mengatakan ia sedang berada di sebuah halte bus ketika diserang oleh dua orang tak dikenal itu.

Baca Juga: Geger Kabar Pogba Pensiun dari Timnas usai Agamanya Dihina Presiden Prancis

"Para penyerang menargetkan kami di halte bus setelah mendengar kami berbicara dalam bahasa Arab," ujar Abu Eid kepada media lokal.

Para penyerang itu berteriak kepada Abu Eid, "Ini Prancis, bukan negaramu."

Lebih jauh Abu Eid menyebut para penyerang hingga kini belum ditangkap pihak kepolisian.

Abu Eid mengajar bahasa Arab di sekolah negeri Prancis, sementara saudara perempuannya, Heba Eid, mendapatkan beasiswa dari Kedutaan Prancis di Amman untuk gelar master.

Mendengar kabar serangan terhadap saudara ini, Raja Abdullah II dari Yordania langsung menghubungi keduanya untuk menanyakan kabar dan kondisi mereka.

Baca Juga: MUI: Presiden Prancis Suburkan Islamophobia

Raja Abdullah II juga memastikan kedutaan Yordania di Paris untuk memberikan bantuan yang diperlukan.

Kepada raja, kakak adik ini mengaku dalam kondisi baik dan mengucapkan rasa terima kasih atas perhatian yang diberikan oleh negaranya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri dan Ekspariat, Dhaifallah Ali Al Fayez, mengatakan kedutaan saat ini sedang menindaklanjuti kasus ini dan telah dilaporkan ke pihak berwenang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI