Suara.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana, Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman, dan Gunernur DKI Jakarta Anies Baswedan menggelar pertemuan di Polda Metro Jaya, Senin (26/10/2020) ini. Pertemuan tersebut turut dihadiri oleh Kepala Sekolah di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Irjen Nana mengatakan pertemuan itu digelar guna menyikapi perkembangan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Tak hanya itu, pertemuan juga membahas soal banyaknya pelajar yang turun ke jalan dan bergabung dalam aksi unjuk rasa, terbaru dalam menolak UU Cipta Kerja.
"Dalam hal menyikapi perkembangan Kamtibmas, khususnya dalam menyikapi banyaknya para pelajar yang mengikuti aksi demo," ungkap Nana.
Jenderal bintang dua tersebut menuturkan, para pelajar terlibat dalam rangkaian unjuk rasa menolak Omnibus Law - UU Cipta Kerja pada 8, 13, dan 20 Oktober 2020 lalu. Dengan demikian, lanjut Nana, pertemuan kali ini dilakukan guna mencari solusi agar para pelajar tidak ikut dalam aksi unjuk rasa.
Baca Juga: Uji Materi UU Cipta Kerja, Sekjen MUI ke MK: Buktikan Independensi!
"Pihak kami memang ada upaya untuk mencari solusi bagaimana hal terbaik agar para pelajar jangan sampai kemudian di manfaatkan oleh kelompok anti kemapanan yang kemudian jg menimbulkan aksi-aksi yang bersikap anarkis," jelasnya.
Sejauh ini, kepolisian teha mengamankan sebanyak 2.667 orang -- yang 70 persennya merupakan pelajar. Kata Nana, para pelajar itu berasal dari berbagai daerah seperti Jakarta, Bogor, Sukabumi, hingga Cilegon.
"70 persen adalah pelajar. Memang ada pelajar dari Jakarta , Bogor, Sukabumi kemudian Subang, Indramayu, bekasi, Tanggerang, maupun Cilegon," kata dia.
Dari total orang yang telah diamankan buntut demostrasi yang berakhir ricuh, kepolisian telah menetapkan 143 orang menjadi tersangka. Sementara itu, 67 orang kini sudah ditahan -- 31 orang diantaranya adalah pelajar.
"Makanya kami mengundang kepala sekolah, kami diskusikan bersama," tutup Nana.
Baca Juga: Tahun Depan Tarif Cukai Meroket Tinggi, Pengusaha Kretek Menjerit