Pemuda Ditangkap karena Menyukai Foto Pemenggalan Guru di Prancis

Senin, 26 Oktober 2020 | 12:56 WIB
Pemuda Ditangkap karena Menyukai Foto Pemenggalan Guru di Prancis
Sebuah plakat dengan potret guru sejarah Samuel Paty saat orang-orang berkumpul di Paris. (AFP/Bertrand Guay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pemuda ditangkap polisi karena menyukai atau memberi tanda 'like' pada foto pemmbunuhan guru Prancis, Samuel Paty.

Menyadur French24, Senin (26/10/2020), pemuda 22 tahun itu dihukum dengan tuntutan menganggungkan aksi terorisme.

Samuel Paty diserang dan dipenggal kepalanya karena mempertunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada murid-muridnya di sekolah menengah Bouis-d'Aulne pada Jumat (16/10/2020).

Guru sejarah itu dibunuh oleh remaja berusia 18 tahun bernama Abdullah Anzorov. Dia adalah pengungsi asal Chechnya, Rusia, yang telah tinggal di Prancis sejak kecil.

Baca Juga: Berawal dari Cekcok, Dua Wanita Muslim Ditikam di Bawah Menara Eiffel

Abdullah Anzorov telah ditembak mati oleh otoritas Prancis tak lama setelah kasus pemenggalam samuel Paty itu terjadi.

Sebelum tertangkap dan dieksekusi amti, tersangka sempat mengunggah sebuah foto pemenggalan guru sejarah tersebut ke media sosial Twitter.

Unggahan foto itu kemudian di 'like' oleh pemuda 22 tahun yang kini ditangkap polisi.

Sebelum terjerat kasus ini, pemuda yang juga berasal dari Chechnya itu, disebutkan telah berada dalam pengawasan sejak penyerangan kepada pekerja majalah satir Charlie Hebdo.

Dia dikatakan mendukung pembantaian di majalah satir Charlie Hebdo yang pertama kali menerbitkan kartun nabi Muhammad.

Baca Juga: Dibunuh, Samuel Paty akan Mendapatkan Penghargaan Tertinggi dari Prancis

Saat digeledah, beberapa pisau dan senjata lain ditemukan di rumahnya, kata jaksa Frederic Chevallier.

Sejak pembunuhan Paty pada 16 Oktober, otoritas Prancis telah melancarkan tindakan keras terhadap Islam radikal.

Polisi telah melakukan lusinan penggerebekan terhadap individu dan organisasi yang dicurigai mendukung atau bersekongkol dengan ekstremisme.

Penggambaran Nabi Muhammad dianggap tidak sopan oleh banyak Muslim.

Tapi di Prancis, yang memiliki tradisi panjang dalam menyindir agama, mereka dipandang sebagai simbol kebebasan berbicara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI