Suara.com - Wakil Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno disebut-sebut sudah diusulkan untuk menjadi calon ketua umum Partai Persatuan Pembangunan.
Usulan tersebut, menurut pandangan analis politik dari Indo Strategi Research and Consulting Arif Nurul Imam, tak lepas dari modal politik yang dimiliki Sandiaga.
Pertama, ketokohan Sandiaga yang bisa mendongkrak perolehan suara partai. Setidaknya ketokohannya telah dibuktikan pernah menjadi wakil gubernur Jakarta dan berkontestasi menjadi calon wakil presiden, kata Nurul kepada Suara.com, Senin (26/10/2020).
Kedua, sebagai pengusaha raksasa, Sandiaga dianggap memiliki logistik sehingga bisa membiayai politik.
Baca Juga: Sandi Diusulkan Jadi Ketum PPP, Gerindra Ingin Dia Tetap Setia ke Prabowo
"Kita tahu, di tengah mahalnya biaya politik, tentu kehadiran Sandi akan memberikan suntikan darah segar," kata Nurul
Namun demikian, menurut analisa Nurul, usulan tersebut akan memperoleh resistensi dan perlawanan dari para kader PPP yang merasa telah membesarkan partai.
"Mereka tentu tak bakal rela kursi ketua umum diserahkan orang yang tak pernah punya jasa membesarkan partai," katanya.
Mau atau tidak mau menerima usulan menjadi ketua umum PPP, menurut analisa Nurul, sebagai politisi, Sandiaga akan melihat prospek dan peluang politik.
"Kalau dilihat dari prospek politik, nampaknya Sandiaga masih lebih berpeluang di Gerindra untuk karir politiknya," kata dia.
Baca Juga: Jadi Timses Mantu Jokowi, Novel Bamukmin Sebut Sandiaga Uno Pengkhianat
Sementara menurut Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad hal itu menunjukkan Sandiaga diterima banyak kalangan. Bahkan, dengan pencapaian Sandiaga sekarang ini, menurut dia, bisa jadi bukan cuma PPP yang mengajak gabung.
"Pertama, Sandiaga Uno adalah kader Partai Gerindra menjabat wakil dewan pembina Partai Gerindra. Ya memang ajakan menjadi ketua umum partai lain berarti Sandi diterima dan mempunyai pemilih yang besar sehingga kemudian nggak cuma PPP yang menawarkan," tutur Dasco.
Kendati banyak peluang di luar, Dasco berharap Sandiaga tetap bersama Partai Gerindra.
"Kami tetap berharap Sandi tetap menjadi keluarga besar kami dan kami yakin Sandi tidak akan menerima ajakan partai lain," kata Dasco.
Ada syarat
Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani mengatakan ada syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi calon ketua umum PPP, di antaranya harus menjadi kader dan menjabat sebagai pengurus minimal satu periode.
Selain Sandiaga Uno, ada nama tokoh lain yang disebut-sebut masuk radar calon ketua, di antaranya Suharso Monoarfa, M. Mardiono, Ahmad Muqowam, Khofifah Indarparawansa, dan Syaifullah Yusuf (Gus Ipul).
Arsul mengatakan aspirasi dari mayoritas internal PPP para tokoh muda diajak bergabung ke PPP.
"Namun tentu karena PPP adalah partai kader maka posisinya tidak langsung menjadi ketua umum," ujar Arsul.
Muktamar PPP ditargetkan terlaksana sebelum 2021.
"Menuju muktamar ini maka kami lakukan konsolidasi, dengan memberikan penjelasan kepada jajaran DPW dan DPC terkait pelaksanaan muktamar di tengah-tengah pandemi Covid-19. Alhamdulillah sambutan teman-teman di daerah positif dan menunjukan semangat membangun kembali PPP dengan baik," kata Arsul.