Stadion ini memiliki kapasitas sebesar 42.000 penonton dimana seluruh fasilitas stadion ini telah berstandar internasional.
"Mulai dari bangunan yang dibuat hingga 3 lantai, lintasan atletik telah tersertifikasi IAAF, lapangan yang telah mengikuti standar FIFA, serta sarana pendukung lainnya yang didatangkan langsung dari luar negeri," kata Agus.
Stadion ini terdiri dari dua lapangan, yaitu lapangan utama dan lapangan pemanasan. Pembiayaan pembangunan stadion ini didanai oleh APBD Provinsi Papua senilai Rp1,3 triliun. Pada bulan Oktober 2020 ini, Stadion Papua Bangkit resmi mengalami perubahan nama menjadi Stadion Lukas Enembe.
Berbekal pengalaman dan hasil kualitas pekerjaan yang dimiliki oleh Perseroan, Agus mengatakan, dapat menyelesaikan pembangunan stadion ini tepat waktu dimana Perseroan telah menyelesaikan pembangunan stadion ini sejak bulan Juni 2019.
Atlet internasional Papua
Kehadiran Stadion Lukas Enembe telah menjadikan ikon tersendiri bagi masyarakat di tanah Papua karena sarana olahraga yang dimiliki berkapasitas Internasional.
Beberapa atlet Internasional dari Papua sebut saja Raena Lisa Rumbewas, lifter angkat besi. Prestasi Lisa Rumbewas di ajang Olimpiade Sydney 2000 meraih medali perak di kelas 48 kilogram putri.
Selanjutnya, pada Olimpiade Athena 2004, Lisa kembali menyabet medali perak di kelas 53 kg putri. Namun, pada Olimpiade Beijing 2008, Lisa hanya menempati posisi keempat dengan total angkatan 206 kilogram.
Selain Olimpiade, ia juga pernah bikin harum Merah Putih dengan meraih medali perak kelas 53 kilogram di Kejuaraan Dunia Angkat Besi tahun 2006 di Santo Domingo, Republik Dominika. Tak hanya itu, medali perunggu kelas 48 kilogram putri Asian Games 2002 Busan.
Baca Juga: 10 Cabor yang Dicoret di PON 2020 Papua Berpotensi Dihelat di Provinsi Lain
Pada cabang karate atlet Papua Novilus Yoku (karate), Monica, salah satu atlet menembak putri asal Papua berhasil menduduki peringkat kelima dunia kategori air rifle match berjarak 10 meter putri di Jerman.