Rocky Gerung Dukung Bintang Emon Jadi Staf Ahli KSP Dampingi Moeldoko

Minggu, 25 Oktober 2020 | 20:11 WIB
Rocky Gerung Dukung Bintang Emon Jadi Staf Ahli KSP Dampingi Moeldoko
Rocky Gerung sebut Bintang Emon layak jadi KSP. (YouTube/Rocky Gerung Official)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat politik Rocky Gerung, lagi-lagi menguliti kondisi politik dan hukum di Indonesia bersama partnernya Hersubeno Arief.

Melalui kanal YouTube Rocky Gerung Official, ia menyentil permasalahan demokrasi khususnya yang menyangkut kebebasan berekspresi karena saat ini banyak rakyat yang ditangkap hanya karena mengkritik pihak tertentu.

Dalam perbincangan yang dipublikasikan Sabtu (24/10/2020) itu, Hersubeno dan Rocky menelaah UU ITE yang belakangan menjadi cara memberangus rakyat untuk berpendapat.

Hersubeno menunjukkan sebuah video dari komika Bintang Emon yang merasa takut gara-gara UU ITE apabila ia bersuara lantang.

Dalam video itu, Bintang Emon menyindir pemerintah yang konsisten menerapkan aturan jaga jarak. Akan tetapi, jaga jarak yang dimaksud Bintang adalah jaga jarak antara pemerintah dengan rakyat yang berdemonstrasi.

Rocky Gerung sebut Bintang Emon layak jadi KSP. (YouTube/Rocky Gerung Official)
Rocky Gerung sebut Bintang Emon layak jadi KSP. (YouTube/Rocky Gerung Official)

Pasalnya menurut Bintang, pemerintah tidak mendengarkan suara rakyat dan cenderung cuci tangan atas kebijakan yang diambil.

Menyaksikan video itu, Rocky Gerung merasa kagum dengan komika itu dan menilai Bintang Emon pantas jadi staf ahli Kepala Staf Kepresidenan (KSP).

"Saya bayangkan kalau juru bicara presiden atau KSP itu kayak Emon IQ nya, itu bisa publik sapu aja dengan joke semacam itu selesai. Orang gak ada yang bikin tegang sebetulnya, jadi kita perlu dorong Emon supaya jadi asisten khusus Pak Moeldoko," ucap Rocky yang langsung disambut persetujuan Hersubeno.

Sebelumnya, Rocky juga diperlihatkan sebuah video dari komika lainnya yakni Abdur Rasyid yang membandingkan kondisi hukum zaman SBY dengan zaman Jokowi.

Baca Juga: Gus Nur Ditangkap, Fadli Zon: Mirip Zaman Penjajahan Belanda dan Jepang

"UU ITE memang SBY yang bikin, tapi bukan untuk menangkap orang-orang kan. SBY bikin itu sebagai peralatan untuk menangkap penyelundupan transaksi keuangan secara elektronik. Jokowi pakai itu buat bikin borgol," lanjut Rocky Gerung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI