Suara.com - Pemerintah Sri Lanka menangguhkan sejumlah jadwal kereta dan memperluas jam malam merespon semakin naiknya kasus infeksi virus corona baru.
Menyadur Channel News Asia, Minggu (25/10/2020), langkah ini sebagai buntut dari kemunculan klaster baru di sebuah pabrik garmen.
Departemen Kereta Api Sri Lanka mencabut setidaknya 16 kereta yang mayoritas beroperasi pada jam-jam sibuk.
Penangguhan jadwal kereta juga dilakukan mengingat jumlah penumpang menurun setelah diberlakukannya jam malam di beberapa kota Sri Lanka.
Baca Juga: Update Terbaru: Ini Daftar Gunung yang Sudah Dibuka
Puluhan desa di provinsi berpenduduk padat di bagian Barat, termasuk ibu kota negara, Kolombo, telah diisolasi.
Pekan lalu, pihak berwenang menutup pasar ikan utama di pinggiran Kolombia setelah 49 pedagang dinyatakan positif virus corona.
Hingga Minggu (25/10), jumlah infeksi Covid-19 di klaster pasar ikan naik dan hampir menyentuh angka 900.
Otoritas berwenang menyebut infeksi di pasar ikan terkait dengan klaster pabrik garmen yang muncul Oktober ini, di mana jumlahnya kini mencapai 4.052 infeksi.
Angka kasus pabrik garmen mencapai lebih dari setengah dari total infeksi di seluruh Sri Lanka, yakni 7.521. Selama 24 jam terahir, 368 kasus baru telah dilaporkan.
Baca Juga: Videografis: Tips Atasi Kebosanan Anak Selama Pandemi
Dalam upaya menekan penyebaran, otoritas kesehatan juga menutup tiga pelabuhan perikanan dan sejumlah kios ikan di seluruh negeri.
Ribuan orang telah diminta untuk melakukan karantina mandiri di rumah. Sekolah dan kantor ditutup, bersamaan dengan adanya larangan pertemuan sosial.
Korban meninggal akibat virus corona di Sri Lanka telah meningkat menjadi 15 pada Sabtu (24/10).