Suara.com - Seorang pegawai McDonald's di Hull, East Yorkshire, Inggris bikin cemas pelanggan dan anggota pekerja lain di restoran cepat saji asal Amerika Serikat tersebut.
Pasalnya, setelah tak henti-hentinya batuk di tempat kerja, hasil tes Covid-19 pegawai yang tak disebutkan namanya itu terbukti positif virus Corona.
Menyadur Mirror, Minggu (25/10/2020), karyawan tersebut sempat melayani pelanggan drive-thru dan melalukan perjalanan dari rumah ke tempat kerja via transportasi umum.
Setelah hasil tes keluar, karyawan itu dikirim pulang untuk mengisolasi diri, meskipun di sisi lain, restoran tetap dibuka usai dilakukan pembersihan.
Baca Juga: HUT ke-56 Golkar, Jokowi Klaim Perekonomian Indonesia Segera Pulih
Seorang wanita, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengaku kecewa dengan tanggapan di cabang tempat saudara kandungnya bekerja.
"Banyak karyawan memiliki kerabat yang rentan di rumah yang mereka pertaruhkan melalui orang-orang yang tidak pengertian," kata wanita tersebut.
Staf McDonald's mengadakan rapat dan seluruh karyawan restoran diinformasikan mengenai kasus positif virus corona tersebut.
Seorang juru bicara mengatakan kantor cabang kemudian diberi "pembersihan yang ditingkatkan sebagai tindakan pencegahan."
Tetapi wanita itu mengemukakan kekhawatiran bahwa restoran itu tidak sepenuhnya ditutup, menyoroti bahwa karyawan yang terinfeksi akan berbagi ruang dengan rekannya di jalur drive-thru
Baca Juga: IMA Keluarkan 5 Butir Deklarasi Agar RI Keluar dari Pandemi Covid-19
"Saya sangat kecewa dengan McDonald's. Anggota staf [yang terinfeksi] ini juga melayani pelanggan," kata wanita tersebut.
"[Mereka] melakukan perjalanan dengan transportasi umum, bekerja setengah shift."
"Dan karena [mereka] tidak dapat berhenti batuk pulang lagi dengan transportasi umum. Pekerjaan untuk semua orang berjalan seperti biasa."
Seorang juru bicara McDonald's mengonfirmasi kasus positif virus corona di cabang mereka yang berada di Hull, East Yorkshire.
"Seorang karyawan di restoran Holderness Road kami telah dites positif Covid-19 dan mengisolasi diri."