Survei: Masyarakat Takut untuk Sampaikan Pendapat dan Sulit Berdemonstrasi

Minggu, 25 Oktober 2020 | 16:39 WIB
Survei: Masyarakat Takut untuk Sampaikan Pendapat dan Sulit Berdemonstrasi
Massa aksi yang tergabung dalam elemen buruh berorasi di atas mobil komando saat berunjuk rasa di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta, Kamis (22/10/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Angka ketakutan masyarakat untuk menyatakan pendapat di era kekinian semakin tinggi. Disisi lain, sebagian besar masyarakat juga menyatakan semakin sulit untuk berdemonstrasi.

Hal itu diketahui dari hasil survei teranyar yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia bertajuk 'Politik, Demokrasi, dan Pilkada di Era Pandemi'.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menyampaikan berdasar hasil survei diketahui sebanyak 21,9 persen responden sangat setuju jika di era kekinian semakin takut menyatakan pendapat. Kemudian, agak setuju 47,7 persen. Sedangkan kurang setuju 22 persen. Sementara, tidak setuju sama sekali 3,6 persen.

"Ini alarm, kita ingatkan ada situasi yang di bawah alam sadar masyarakat mulai takut ngomong," kata Burhanuddin dalam dalam sebuah diskusi virtual pada Minggu (24/10/2020).

Baca Juga: Diminta Cabut Imbauan Soal Tak Usah Ikut Demo, Rektor UGM: Itu Tak Perlu

Padahal menurut Burhanuddin, Indonesia dalam konteks negara yang menganut sistem demokrasi sudah semestinya memberi tempat untuk berbicara bagi masyarakat. Terlepas, pembicaraannya itu berkualitas atau tidak.

"Apapun pendapat mereka, pro atau kontra dalam demokrasi harus mendapatkan tempat yang sama dengan mereka yang pro pemerintah," ujar Burhanuddin.

Selaras dengan itu, Burhanuddin juga mengungkapkan adanya pendapat dari sebagian besar masyarakat yang mengaku jika kekinian semakin sulit melakukan demonstrasi.

Berdasar hasil survei setidaknya tercatat 20,8 persen responden sangat setuju jika kekinian semakin sulit melakukan demonstrasi. Selanjutnya, 53 persen agak setuju. Sedangkan, 19,6 persen tidak setuju. Serta, 1,5 persen menyatakan tidak setuju sama sekali.

Sebagai informasi Indikator Politik Indonesia melakukan survei sejak tanggal 24 hingga 30 September 2020 dengan sampel sebanyak 1.200 responden yang dipilih secara acak dan diwawancarai melalui telepon. Adapun, margin of error kurang lebih sebesar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca Juga: Tolak Kenaikan Cukai Rokok, Serikat Pekerja Siap Demo

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI