Debat Capres AS: Joe Biden Sebut Donald Trump seperti Abraham Lincoln

Sabtu, 24 Oktober 2020 | 09:34 WIB
Debat Capres AS: Joe Biden Sebut Donald Trump seperti Abraham Lincoln
Donald Trump saat debat presiden melawan Joe Biden.[YouTube/SkyNews]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Saya berkata, 'Sejak Abraham Lincoln, apakah ada yang melakukan apa yang telah saya lakukan untuk komunitas Kulit Hitam'." jelas Trump.

Trump mencoba mencemari catatan hak-hak sipil Biden dengan menunjuk kasus RUU kejahatan tahun 1994 dan menyebut Biden mengklaim bahwa dia menyebut orang kulit hitam sebagai pemangsa super.

Biden sebelumnya mengatakan RUU kejahatan adalah kesalahan.

Perselisihan capres tersebut dipicu setelah moderator Kristen Welker, dari NBC News, bertanya kepada Trump tentang gerakan Black Lives Matter di Amerika Serikat.

"Tuan Presiden, Anda menggambarkan gerakan Black Lives Matter sebagai simbol kebencian. Anda membagikan video seorang pria yang meneriakkan 'kekuatan putih' kepada jutaan pendukung Anda.

"Anda telah mengatakan bahwa atlet profesional keturunan Afro-Amerika yang menggunakan hak Amandemen Pertama mereka harus dipecat.

"Apa yang Anda katakan kepada orang Amerika yang mengatakan bahwa bahasa seperti itu, dari seorang presiden, berkontribusi pada kebencian dan perselisihan rasial?"

Trump menjawab: "Anda harus mengerti, pertama kali saya mendengar tentang Black Lives Matter, mereka meneriakkan, 'Babi dalam selimut,' berbicara tentang polisi. Itu adalah pandangan pertama saya tentang Black Lives Matter. Saya pikir itu hal yang mengerikan."

Trump mengklaim telah melakukan reformasi peradilan pidana dan penjara serta merawat perguruan tinggi dan universitas bagi warga keturunan Afro-Amerika.

Baca Juga: Denny Ingatkan Motif Menlu AS Ketemu Ansor, Yaqut: Kejauhan Analisisnya Bro

"Saya tidak tahu harus berkata apa. Mereka bisa mengatakan apa saja. Maksud saya, mereka bisa mengatakan apa saja. Itu membuat saya sedih. Saya orang yang paling tidak rasis," kata Trump.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI