Korupsi Bukan Satu-satunya Penyebab Tidak Efisiennya Investasi

Siswanto Suara.Com
Jum'at, 23 Oktober 2020 | 17:58 WIB
Korupsi Bukan Satu-satunya Penyebab Tidak Efisiennya Investasi
Ilustrasi hukum. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Grafik
Grafik

Data di atas memperlihatkan bahwa ICOR Indonesia semakin tinggi tiap tahunnya. Ini menandakan investasi di Indonesia untuk saat ini tidak efisien. Seperti disebutkan sebelumnya, semakin tinggi nilai ICOR semakin tidak efisien suatu negara untuk investasi. Apakah ini disebabkan semata-mata oleh korupsi?

Nyatanya tidak serta merta. Sebab, data tersebut menunjukkan bahwa ranking Indonesia dalam Indeks Persepsi Korupsi setiap tahun semakin baik. Tercatat pada 2010, Indonesia berada di posisi 110 diantara negara-negara di dunia, namun pada tahun 2019, Indonesia memperbaiki posisi hingga ke posisi 85.

Memang posisi 85 sendiri masih cukup tinggi dibandingkan sejumlah negara ASEAN lain seperti Singapura yang berada di posisi 4 dunia, dan Malaysia yang berada di posisi 51. Namun, membaiknya peringkat korupsi Indonesia, tidak serta merta membuat rasio ICOR Indonesia membaik. Malah, nilai ICOR Indonesia terus memburuk dalam beberapa tahun terakhir.

Rendahnya produktivitas pekerja Indonesia menghambat efisiensi investasi

Sebagai pembanding, Lifepal melihat pula data produktivitas pekerja Indonesia dari Census and Economic Information Center. Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa tren produktivitas pekerja Indonesia mengalami penurunan. Tren penurunan tersebut ternyata sejalan dengan tren kenaikan ICOR Indonesia.

Jika Indonesia fokus pada upaya untuk meningkatkan produktivitas pekerja, tentu saja nilai ICOR bisa menurun sehingga semakin efisien pula investasi di negara ini.

REKOMENDASI

TERKINI