Menurutnya, umumnya saat nelayan menangkap ikan sebesar itu, jika masih hidup mereka melepasnya kembali ke laut.
Namun sayangnya, ikan pari tersebut mati karena terjerat jaring, dan para nelayan mengira membawanya ke pantai adalah pilihan yang lebih baik.
"Beratnya mungkin bervariasi tetapi mereka (ikan besar seperti itu) ditangkap terus menerus. Ini terjadi di Malpe dan bukan di daerah terpencil di mana tidak akan dilaporkan. Tapi karena banyak orang di Malpe dan karena media sosial jadi viral," ujar Presiden Asosiasi Nelayan Mangaluru, Krishna S. Suvarna.
Survana menambahkan bahwa ikan ini sangat disukai oleh orang-orang di Andhra Pradesh, Tamil Nadu dan Kerala, di mana kemungkinan besar ikan tersebut akan terjual.
"Dalam bahasa setempat dalam bahasa Tulu, ini disebut ikan thorake yang termasuk dalam keluarga ikan pari," katanya.
Suvarna menambahkan, ikan sebesar itu harus dipotong secara khusus oleh orang-orang yang memang sudah profesional dan kemudian dikemas.
"Umumnya, ikan besar seperti itu diminati para pelaku bisnis perhotelan dan pemilik restoran yang mengkhususkan diri pada masakan pesisir di seluruh India," kata Suvarna.
Sebelumnya pada Mei 2019, sebuah kapal menangkap ikan pari seberat 1.200 kg setelah menghabiskan 10 hari di laut lepas yang juga berangkat dari pelabuhan Malpe.
Ikan pari adalah bagian dari keluarga hiu dan juga ikan bertulang rawan yang berarti mereka tidak memiliki tulang truebone.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Tembus 7,6 Juta, India Bakal Vaksinasi Seluruh Warga
Meskipun ada 220 jenis ikan pari yang diketahui, banyak di antaranya berada di ambang kepunahan karena penangkapan secara besar-besaran, dan 45 di antaranya dikategorikan rentan oleh International Union for Conservation of Nature.