Suara.com - Rencana program vaksinasi Covid-19 oleh pemerintah yang akan dimulai pada bulan November 2020 ini dinilai gegabah oleh berbagai pihak.
Salah satu kritikan itu datang dari Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Gerindra Fadli Zon dalam program acara Dua Sisi yang tayang di stasiun televisi tvOne.
Fadli menilai, pemerintah Indonesia tidak seharusnya buru-buru melakukan impor vaksin Covid-19 apalagi yang belum melewati tahapan uji coba.
Sebab menurutnya, pemerintah harus memperhatikan aspek keampuhan dan keamanan vaksin yang akan diedarkan di tengah masyarakat.
Baca Juga: RSUD Gunung Jati Cirebon Lockdown Sementara, Pasien Rujukan Dialihkan
"Ini kan baru uji coba tahap tiga, bukan vaksin final. Karena vaksin ini memang belum ada approval dari WHO, bahkan di dalam negeri saja IDI menolak, karena harus aman dan ampuh,” tegas Fadli dikutip Suara.com, Jumat (23/10/2020).
Ia menambahkan, rakyat tidak boleh menjadi kelinci percobaan vaksin covid-19 karena dikhawatirkan Indonesia akan menjadi pasar vaksin dunia.
Fadli juga menyentil komitmen Presiden Joko Widodo yang sebelumnya pernah mengungkapkan akan mandiri membuat vaksin bernama vaksin Merah Putih.
"Vaksin ini bisnis besar, jangan sampai kita dijadikan pasar vaksin. Kan dulu Pak Jokowi komit pada yang namanya vaksin Merah Putih. Kok ini sekarang jadi vaksin palu arit ya,” ujarnya lagi.
Menanggapi pernyataan Fadli Zon, tenaga ahli utama Kantor Staf Presiden Dany Amrul Ichdan angkat suara.
Baca Juga: Catat 13 Kematian, Korea Selatan Tetap Lanjutkan Program Vaksin Flu
Dany menilai, tidak sepantasnya Fadli melemparkan diksi tersebut karena bisa menyesatkan banyak pihak.
"Jangan membrand wash masyarakat dengan kata-kata demikian, bedakan ini adalah transfer of technology. Jadi ini adalah amanah konstitusi. Di mana negara hadir melindungi hajat hidup orang banyak,” kata Dany dilansir dari hops.id.
Dany lantas membeberkan perkembangan vaksin Merah Putih yang saat ini masih proses dan belum sampai tahap final.
“Sehingga pemerintah melakukan transfer of technology dulu dengan Sinovac, di samping mengembangkan vaksin merah putih. Vaksin merah putih ini kan uji klinisnya baru masih proses, tahun depan mungkin baru finalisasi untuk uji klinis,” imbuhnya.