Suara.com - Serangan seksual diperkirakan terjadi sekitar 50 setiap minggu di panti jompo di seputar Australia, menurut penyelidikan nasional.
Sejak 2018, Komisi Penyelidikan Kualitas dan Keselamatan - yang khusus dibentuk untuk menyelidiki kasus di panti jompo - menemukan meluasnya perlakuan tidak senonoh terhadap orang lanjut usia.
Para penyidik mengatakan Kamis (22/10), sekitar 2.520 serangan seksual terjadi di berbagai panti jompo dalam periode 2018-2019.
"Kasus ini memalukan," kata jaksa penuntut Peter Rozen kepada penyidik.
Baca Juga: Australia Bangun Pembangkit Tenaga Surya Terbesar di Dunia, Lewat Indonesia
"Data ini begitu mengejutkan, dan fakta bahwa hal ini tidak ada tindak lanjut dari pemerintah Australia yang menerima laporan, bisa dikatakan parah," katanya.
- Kasus serangan seksual di bawah umur di Inggris naik tajam dalam tiga tahun ini
- Kisah sulitnya dua perempuan melaporkan 'kasus perkosaan' karena polisi simpulkan kasusnya adalah 'seks kasar'
- Perkosaan dan serangan seksual terhadap anak terus terjadi: Perppu kebiri 'tak efektif'?
Kegagalan dalam menangani masalah di panti jompo ini mendapatkan perhatian lebih di tengah pandemi virus corona.
Lebih dari 75% dari 903 kematian akibat Covid-19 di Australia terjadi di panti jompo.
Namun Rozen mengatakan bukti menunjukkan bahwa "tindak seksual melawan hukum" telah lama menjadi keprihatinan dan terjadi pada antara 13-18% lansia di panti jompo.
Banyak orang menempatkan orang tua atau saudara yang rentan di panti jompo dengan harapan mereka akan lebih aman, katanya.
Baca Juga: Menikmati Kerja: WNI di Australia yang Belum Pensiun di Usia 70 Tahun
"Itulah mengapa, fakta bahwa orang di panti jompo menghadapi risiko serangan lebih tinggi dibandingkan orang lain di komunitas, tidak dapat diterima," kata Rozen lagi.
Secara keseluruhan, diperkirakan terjadi lebih dari 32.000 serangan - secara fisik, seksual dan emosi - yang terjadi dalam satu tahun di berbagai panti jompo.
Serangan dilakukan oleh para petugas dan juga oleh warga lansia lain.
"Bersaksi atas pengalaman traumatis"
Komisi dibentuk tahun 2018 untuk menyelidiki kasus ini setelah serangkaian skandal yang terjadi di panti jompo yang disubsidi pemerintah.
Komisi menerima lebih dari 10.000 pengaduan yang merinci keprihatian atas masalah kurangnya petugas, pelayanan tak layak dan masalah lain.
Walaupun mayoritas orang di panti jompo berusia lanjut, ada juga yang berusia sekitar 20an yang tinggal dan dijaga di panti-panti itu.
Para petugas, sanak saudara dan mereka yang tinggal di panti jompo - termasuk satu yang berusia 105 tahun - ditampilkan di sidang untuk bersaksi atas pengalaman traumatis mereka.
Dalam laporan internal yang diterbitkan Oktober tahun lalu dan berjudul "Pengabaian", penyelidikan menemukan bahwa sistem yang ada gagal merawat warga "lansia, yang seringkali sangat rentan".
"Sektor panti jompo tidak memberikan perawatan yang aman dan berkualitas bagi orang lanjut usia. Petugas panti jompo yang ada "tidak baik dan tidak merawat secara layak kepada mereka. Dalam banyak contoh, panti jompo mengabaikan mereka," tulis komisioner Richard Tracey dan Lynelle Briggs saat itu.
Mereka menuding tidak adanya peraturan yang layak dan masalah petugas yang kurang dan terlalu banyak jam kerja.
Menanggapi laporan itu, Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan, "Kita bisa dan harus melakukan yang lebih baik dalam memberikan pelayanan kepada warga lanjut usia Australia."
Ia mengatakan pemerintahannya akan menerapkan rekomendasi termasuk mengurangi penggunaan bahan kimia penenang dan tak lagi menempatkan anak muda di panti jompo.
Korban Covid-19
Pandemi virus corona tahun ini semakin memperparah masalah, menurut tim penyelidik.
Pemerintah dikiritik karena tidak melakukan persiapan yang layak dalam sektor yang rentan, setelah puluhan warga di panti jompo tertular, khususnya di negara bagian Victoria.
Dalam satu laporan khusus yang diterbitkan Agustus lalu, dampak pandemi ini pada sektor panti jompo, digambarkan para komisioner sebagai "traumatis."
"Para petugas memiliki hubungan dekat dengan warga panti, dan banyak yang berduka karena banyak yang meninggal karena Covid-19," tulis laporan itu.
Pemerintah menjawab Oktober lalu dengan mengatakan mereka akan menerima semua rekomendasi terkait Covid, untuk memperbaiki keamanan dan juga meningkatkan pendanaan.
Laporan akhir komisi penyelidik terkait kasus di panti jompo akan diterbitkan pada Februari 2021.