Suara.com - Wakil perdana menteri Belgia, Sophie Wilmès menjalani perawatan secara intensif setelah dinyatakan positif tertular Covid-91.
Menyadur The Guardian, Jumat (23/10/2020) seorang juru bicara mantan Perdana Menteri Belgia sementara tersebut, stabil dan sadar tetapi dia membutuhkan perawatan.
Wakil perdana menteri berusia 45 tahun tersebut baru mengumumkan Jumat lalu bahwa dia akan mengisolasi diri setelah merasakan adanya gejala yang mencurigakan.
Keesokan harinya, Wilmès menyatakan bahwa dia positif Covid-19 melalui akun Twitternya, "kontaminasi mungkin terjadi di dalam lingkaran keluarga saya mengingat tindakan pencegahan yang diambil di luar rumah saya," ujarnya.
Baca Juga: Lukaku Kembali Moncer Bersama Belgia, Berikut Hasil Lengkap Nations League
"Kasus berlipat ganda sayangnya mengingatkan kita bahwa tidak ada yang kebal. Jaga dirimu dan di atas segalanya jaga orang lain." tulisnya.
Seorang juru bicara mengatakan Wilmès kemudian dirawat di rumah sakit pada Rabu malam. Perdana Menteri Belgia, Alexander De Croo, mengatakan berita itu menggambarkan peningkatan risiko infeksi di negaranya.
"Semoga Anda cepat sembuh! Tidak ada yang kebal dari virus berbahaya ini. Bersama-sama kita akan mengalahkan Covid-19." tulis Alexander De Croo di akun Twitternya.
Wilmès baru-baru ini menghadiri pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa. Saat sarapan, dia duduk di sebelah menteri luar negeri Austria, Alexander Schallenberg, yang juga dinyatakan positif Covid-19.
Ada seruan dari ahli virologi senior kepada pemerintah Belgia untuk memberlakukan lockdown ketat kedua mengingat tingkat infeksi yang meningkat.
Baca Juga: Gara-gara Ada yang Terpapar COVID-19, Islandia Ganti Pelatih dan Stafnya
Dalam tujuh hari antara 12 dan 18 Oktober, rata-rata 9.692 orang dinyatakan positif per hari, naik 75% dari minggu sebelumnya.
Jumlah orang yang dirawat di rumah sakit dalam dua minggu terakhir adalah 254% naik dari dua minggu sebelumnya. Antara 15 hingga 21 Oktober, rata-rata 33 kematian terjadi per hari, naik dari 26 pada minggu sebelumnya.
"Kita tidak boleh lagi bertanya pada diri sendiri apa yang harus kita tutup; kita harus bertanya pada diri sendiri apa yang harus dibiarkan terbuka,"kata mantan juru bicara pusat krisis virus korona pemerintah Belgia, Emmanuel André kepada RTBF.
"Hari ini, kita harus membicarakan tentang penguncian kembali. Itu satu-satunya alat yang tersisa." tegasnya.
Wilmès memimpin pembukaan kembali sektor perhotelan, pada saat itu ia berfoto bersama suaminya di sebuah restoran.
Semua restoran dan bar sejak itu ditutup lagi dan jam malam nasional diberlakukan antara tengah malam hingga pukul 5 pagi, namun toko tetap buka.