Beda dengan Tangerang, Ferdinand ke Anies: Logika Mana Dipakai Gubernur?

Siswanto Suara.Com
Jum'at, 23 Oktober 2020 | 12:29 WIB
Beda dengan Tangerang, Ferdinand ke Anies: Logika Mana Dipakai Gubernur?
Ilustrasi penonton memakai masker saat menonton film di bioskop. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bioskop di Jakarta sudah diizinkan pemerintah provinsi untuk beroperasi dengan penerapan protokol kesehatan. Berbeda dengan Pemerintah Kota Tangerang yang belum berani memberikan kelonggaran dengan mengeluarkan izin pembukaan bioskop karena masih rawan penyebaran Covid-19.

Kebijakan yang bertolak belakang antara kedua pemerintah yang wilayahnya berdampingan tersebut menjadi perhatian serius politikus Ferdinand Hutahaean dan dia mengkritik keras pemerintahan Anies Baswedan.

"Jakarta itu tidak tahu mana yang bisa masuk skala prioritas mana yang harus menunggu. Ketika cluster perkantoran jadi momok penyebaran Covid karena tertutup, bioskop malah dibuka, padahal bioskop lebih tertutup dari ruang kantor. Logika mana yang dipakai gubernur? Ahhh jadi ingat kata-kata saya kemarin," kata Ferdinand melalui media sosial.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio menyambut baik keputusan sejumlah pemerintah daerah dan satuan tugas penanganan Covid-19 yang memberikan izin bagi bioskop untuk kembali beroperasi secara terbatas. Hal tersebut dikatakannya untuk memberikan ruang bagi industri kreatif agar dapat kembali bangkit di tengah situasi pandemi Covid-19.

"Pembukaan kembali bioskop di DKI Jakarta dan sejumlah wilayah akan menggeliatkan dunia perfilman dan insan kreatif di Indonesia," kata Wishnutama dalam keterangan tertulis.

Tetapi dia mengimbau pengelola bioskop agar ketat dalam menerapkan protokol kesehatan saat operasional untuk mencegah penyebaran virus corona.

Kemenparekraf telah menyusun dan merilis handbook atau buku panduan protokol kesehatan berbasis cleanliness, health, safety, and environmental sustainability bagi pengelola bioskop dan pengunjung. Kemenparekraf juga terus melakukan kampanye penerapan protokol kesehatan.

Selain itu, Kemenparekraf sebelumnya juga telah melaksanakan simulasi pembukaan dan penerapan protokol kesehatan di bioskop sejak Juli 2020.

Simulasi itu bertujuan agar semua pihak, baik pelaku usaha maupun masyarakat paham akan prosedur-prosedur yang harus dijalankan.

Baca Juga: Sabar, Ya! PSBB Diperpanjang Sebulan, Karaoke dan Spa di Tangsel Dilarang

“Saat ini yang dibutuhkan adalah protokol kesehatan dijalankan dengan penuh kedisiplinan dan rasa kepedulian. Rasa kepedulian yang tinggi terhadap sesama dan tentunya yang tidak kalah penting adalah kepedulian terhadap pulihnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Wishnutama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI