Suara.com - Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menertawakan pernyataan pengamat politik Rocky Gerung saat berbicara soal vaksin virus corona.
Keduanya bertemu kala sama-sama menjadi narasumber di acara Dua Sisi TV One, Kamis (22/10/2020).
Momen Arya menertawakan Rocky itu terjadi kala mereka berdebat soal kejelasan vaksin Covid-19 yang rencananya akan diedarkan pemerintah pada bulan November mendatang.
Mulanya Rocky menanyakan soal jenis vaksin yang akan diedarkan dalam waktu yang dinilainya terlalu cepat.
Baca Juga: Sengit Sama Rocky, Irma Nasdem Bilang: Otak di Dengkul, Bukan di Kepala
Rocky menagih tentang riset exposure, atau pemaparan hasil riset mengenai efektivitas vaksin yang akan diedarkan kepada masyarakat sebelum pemerintah benar-benar melaksanakan proragram vaksinisasi.
"Sekarang itu vaksin atau plasebo yang 9 juta ini?" tanya Rocky.
"Vaksin," jawab Arya.
"Kalau vaksin, riset eksposur itu untuk menentukan efektivitas orang yang kasih vaksin dan dapat plasebo," kata Rocky.
Rocky kemudian melontarkan pernyataan keras tentang pemerintah.
Baca Juga: Irma Nasdem: Jika di Era Soeharto, Rocky Gerung Pasti Sudah Hilang Diculik
"Jadi laboratorium publik itu yang orang khawatirkan. Karena orang enggak percaya bahwa pemerintah ini punya niat baik. Tentu you akan bilang pasti niat baik," kata Rocky.
Mendengar pernyataan itu, Arya sempat memasang ekspresi protes lalu kemudian tertawa terbahak-bahak.
Arya berpandangan bahwa tidak mungkin pemerintah tidak punya niat baik untuk rakyatnya.
"Ya iya dong, masa enggak punya niat baik untuk rakyatnya sendiri. Aya-aya wae (ada-ada saja -red)," balas Arya di tengah tawanya.
Menyimak jawaban Arya, Rocky lantas melemparkan topik pembicaraan ke isu Omnibus Law UU Cipta Kerja yang menuai protes.
"Kalau niat baik, Undang-Undang Omnibus Law itu enggak diprotes," ujar Rocky.
Menengahi perdebatan Rocky dan Arya, Tenaga Ahlu Utama Kantor Staf Presiden, Dany Amrul Ichdan angkat bicara. Ia meminta Rocky Gerung mempelajari lagi soal progam vaksinisasi pemerintah Indonesia.
"Saya rasa Bang Rocky bisa belajar dari uji klinis itu ada tiga tahap. Setelah itu kan dilakukan monitoring, mitigasi-mitigasi dan kemudian ada endorse dari BPOM," jelas Dany.
Mendengar penjelasan itu, Rocky kembali menegaskan bahwa yang seharusnya dilakukan pemerintah adalah meyakinkan masyarakat bahwa vaksin itu sudah final dan siap pakai.
"Yang orang tidak percaya bahwa yang 9 juta ini sebetulnya masih bagian dari uji coba. Itu yang harus you yakinkan," tegas Rocky.