Suara.com - Arab Saudi kembali mengangkat seorang wanita untuk menjadi duta besar yang membuat langkah besar untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan.
Menyadur Gulf News, Kamis (21/10/2020) Amal Yahya Al Moalmi Rabu mengambil sumpah jabatan sebagai duta besar Saudi untuk Norwegia.
Amal termasuk di antara sejumlah duta besar Arab Saudi yang baru saja ditunjuk dan dilantik oleh Raja Salman dalam sebuah upacara yang dilaksanakan secara online.
Memiliki karir selama sekitar 20 tahun, Amal sebelumnya menjabat sebagai asisten sekretaris jenderal Pusat Dialog Nasional King Abdulaziz dan direktur jenderal organisasi dan kerja sama internasional di Komisi Hak Asasi Manusia Arab Saudi.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkan Presiden Joko Widodo Jadi Nama Jalan di Arab Saudi?
Amal berhasil mendapat gelar sarjana bahasa Inggris dari Universitas Princess Noura Bint Abdul Rahman di Riyadh dan gelar pascasarjana dalam bidang komunikasi massa dan jurnalisme dari Universitas Denver di Amerika Serikat.
Pada Februari 2019, Putri Reema Bint Bandar menjadi duta besar wanita pertama Arab Saudi untuk Amerika Serikat yang diangkat oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Putri Reema adalah putri Pangeran Bandar bin Sultan, yang juga menjabat sebagai Duta Besar Arab Saudi untuk AS dari tahun 1983 hingga 2005.
Pangeran Bandar sebelumnya adalah Sekretaris Jenderal Dewan Keamanan Nasional Arab Saudi dan ia juga pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Intelijen Umum Kepresidenan.
Langkah tersebut dipuji oleh banyak orang sebagai langkah besar bagi Kerajaan, termasuk Duta Besar Arab Saudi untuk Rusia, Dr Rayed Krimly.
Baca Juga: Babak Baru Setelah Pembunuhan Jurnalis Jamal Khashoggi
"Dia adalah orang terbaik untuk mewakili aspirasi dan keaktifan visi muda kita di Washington," ujar Krimly mengatakan kepada Al Arabiya.
"Dia adalah cucu dari Pangeran Sultan dan Raja Faisal, dan ayahnya adalah Pangeran Bandar dan pamannya Pangeran Saud; seorang putri yang telah mengenal Washington sejak masa kecilnya, dan bekerja dengan penuh semangat dan aktif untuk melayani Raja dan negaranya." tambahnya.
Kakek Putri Reema, Pangeran Sultan bin Abdulaziz, menjabat sebagai menteri pertahanan Saudi dan merupakan Putra Mahkota Kerajaan sampai kematiannya pada tahun 2011.
Kakek dari pihak ibu Putri Reema adalah mantan Raja Saudi Faisal bin Abdulaziz, yang putranya adalah Pangeran Saud al-Faisal, mantan Menteri Urusan Luar Negeri Arab Saudi.