Orasi Asfinawati di Demo Buruh: Banyak Ancaman dan Pengadangan Massa Aksi!

Kamis, 22 Oktober 2020 | 17:37 WIB
Orasi Asfinawati di Demo Buruh: Banyak Ancaman dan Pengadangan Massa Aksi!
Direktur YLBHI Asfinawati saat berorasi dalam aksi buru tolak ombibus law dari atas mobil komando. (Suara.com/Bagaskara).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Yasasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Asfinawati turut menyampaikan orasinya dalam aksi demo tolak Omnibus Law Cipta Kerja di Area Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (22/10/2020).

Dia menyebut, ada pihak-pihak yang mengadang massa hingga jumlahnya tak membesar setiap melakukan unjuk rasa. 

Menurutnya, banyak laporan itu diterima YLBHI dari berbagai kelompok di daerah yang mendapatkan pengadangan untuk melakukan aksi protes terhadap UU Cipta Kerja.

"Bahwa kekuatan kita sebenarnya lebih besar dari ini. Ke mana mereka? mereka dihentikan di kawasan industri, mobil-mobil sewaan mereka diminta untuk tidak melakukan, mahasiswa dicabut beasiswanya, pelajar diintimidasi baik melalui dinas pendidikan, melalui orang tua, dosen, guru," kata Asfina dalam orasinya di lokasi.

Baca Juga: Tolak Omnibus Law, Ribuan Buruh Berdendang Nyanyi Indonesia Raya

Namun, kata dia, hambatan-hambatan tersebut tidak akan meruntuhkan kekuatan massa untuk menyuarakan penolakan terhadap UU Cipta Kerja. Pihaknya tidak akan pernah kalah.

"Apakah kita akan kalah? Tidak. Apakah kita akan kalah kawan-kawan? Tidak. Maka dari itu lawan," pekiknya.

Kemudian ia menyampaikan, agar kawan-kawan massa yang menggelar aksi untuk bisa saling menjaga. Semua menurutnya bisa dilakukan dengan hal kecil yakni mengabadikan setiap kejadian intimidasi dan tindakan represif aparat dengan handphone masing-masing.

"Hanya dengan itu lah kita bisa menjaga sesama kawan. Hanya dengan itulah kita bisa mengabarkan angkara murka penguasa Indonesia kepada seluruh dunia dan gerakan sosial lainnya," tuturnya.

Lebih lanjut, Asfina memberikan penghargaan setingi-tingginya kepada kepada massa yang hadir dipersatukan oleh kekuasaan yang merampas hak-hak rakyat.

Baca Juga: Buruh: Kami Tak Mau Masuk, Kecuali Pihak Istana Turuti Desakan Kami!

"Karena itu kawan-kawan persatuan pada hari ini hanyalah awal. Ini bukan akhir, karena akhir dari persatuan ini adalah kekuasaan sejati di tangan rakyat," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI