Akui Hak Pasangan LGBT, Paus Desak Pembuatan UU Persatuan Sipil

Kamis, 22 Oktober 2020 | 15:22 WIB
Akui Hak Pasangan LGBT, Paus Desak Pembuatan UU Persatuan Sipil
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Terima LGBT, Paus Fransiskus dipuji dan dikritik

Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric yang beragama Katolik, menyambut pernyataan Paus Fransiskus sebagai "langkah yang sangat positif."

"Sekretaris Jenderal PBB telah berbicara dengan sangat tegas menentang homofobia dan mendukung hak LGBTQ, bahwa orang tidak boleh dianiaya atau didiskriminasi hanya karena orang yang mereka cintai," kata Stephane Dujarric.

Penulis Yesuit James Martin, yang bekerja sebagai konsultan di Sekretariat Komunikasi Vatikan, memuji pernyataan Paus Fransiskus sebagai "langkah maju yang besar".

"Ini sesuai dengan pendekatan pastoralnya terhadap orang-orang LGBT, termasuk LGBT Katolik, dan mengirimkan sinyal kuat ke negara-negara, di mana gereja telah menentang undang-undang tersebut," tulisnya di Twitter.

Namun banyak juga kritik dari kalangan konservatif Katolik yang menuntut klarifikasi. "Pernyataan Paus jelas-jelas bertentangan dengan apa yang telah lama diajarkan gereja tentang persatuan sesama jenis," kata Thomas Tobin, seorang uskup konservatif di negara bagian Rhode Island, AS , dalam sebuah pernyataan.

"Gereja tidak dapat mendukung pengakuan hubungan yang secara obyektif tidak bermoral," tegasnya.

Telepon dari Paus Fransiskus Film dokumenter itu disutradarai oleh Evgeny Afineevsky, seorang warga negara AS kelahiran Rusia berlatar belakang Yahudi.

Selain Paus Fransiskus, film itu juga menampilkan pendeta senior lainnya serta penyintas pelecehan dan penindasan homoseksual.

Baca Juga: Doa Antarumat Beragama untuk Perdamaian Dunia Berlangsung di Roma

Film dokumenter itu juga menayangkan komunikasi antara Paus Fransiskus dan seorang lelaki homoseksual, yang bersama dengan pasangannya telah mengadopsi tiga anak. Pria itu menceritakan bahwa dia menyurati Paus Fransiskus dan menjelaskan situasinya, dengan mengatakan bahwa dia dan pasangannya ingin membesarkan anak-anak mereka sebagai umat Katolik, tetapi tidak tahu bagaimana mereka akan diterima.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI