Dunia Sedang Uji Coba Vaksin COVID-19 Tahap 3, Siapa Terdepan?

Kamis, 22 Oktober 2020 | 15:07 WIB
Dunia Sedang Uji Coba Vaksin COVID-19 Tahap 3, Siapa Terdepan?
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ilmuwan dunia terus bekerja mengembangkan vaksin yang tepat untuk memerangi virus corona. Beberapa kandidat vaksin terdepan sedang dalam tahap uji akhir, tapi peneliti memperingatkan masih butuh waktu bertahun-tahun.

Setelah para peneliti di Cina mempublikasikan urutan genom virus corona pada 21 Januari lalu, para ilmuwan di seluruh dunia mulai mengerjakan vaksin. Kandidat vaksin pertama memulai uji coba terhadap manusia pada 16 Maret 2020.

Kandidat vaksin pertama itu sekarang bergabung dengan 200 kandidat vaksin lainnya yang dipantau Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Sebanyak 44 kandidat vaksin di antaranya telah memasuki tahap uji coba pada manusia. Pembuatan vaksin biasanya membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk pengujian, produksi, dan pendistribusian. Vaksin tercepat yang pernah diedarkan secara luas setelah uji klinis adalah vaksin untuk penyakit gondok. Itu pun memakan waktu empat tahun pada 1960-an.

Ilmuwan yang mengerjakan vaksin virus corona berharap dapat menyelesaikannya dalam waktu 12 hingga 18 bulan. WHO berharap dapat meluncurkan dua miliar dosis vaksin pada akhir tahun 2021.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada vaksin virus corona yang disetujui untuk penggunaan umum secara internasional. Tetapi beberapa kandidat vaksin telah mencapai tahap akhir pengujian. Pengujian vaksin didasarkan pada beberapa pendekatan yang berbeda, termasuk aktif, tidak aktif (vaksin mati), DNA, berbasis RNA / mRNA, vektor virus dan subunit protein.

Ada tiga fase uji klinis yang harus dilalui, sebelum vaksin dikirim ke pihak berwenang untuk disetujui. Siapa saja yang terdepan? CoronaVac: Bioteknologi Sinovac CoronaVac, yang dikembangkan oleh perusahaan Cina Sinovac Biotech, adalah salah satu jenis vaksin tidak aktif yang terdepan. Vaksin tidak aktif adalah vaksin yang diinaktivasi, dibuat dari mikroorganisme (virus, bakteri dan lain-lain) yang telah dimatikan dengan proses menggunakan bahan kimia tertentu atau secara fisik.

Hasil studi dari uji coba vaksin Tahap 3 yang saat ini sedang dilakukan dengan puluhan ribu relawan di Brasil, Turki, dan Indonesia, diharapkan tersedia pada November. Meskipun uji klinis masih berlangsung, CoronaVac telah disetujui untuk penggunaan darurat di Cina pada akhir Agustus 2020, sebagai bagian dari program untuk memvaksinasi kelompok berisiko tinggi, seperti pekerja medis.

Hasil awal dari penelitian pada monyet macaque menunjukkan bahwa vaksin tersebut menghasilkan antibodi yang menetralkan 10 strain SARS-CoV-2.

Baca Juga: Indonesia Lakukan Pembelian Awal Kandidat Vaksin Covid-19 dari AstraZeneca

Hasil pracetak dari percobaan terhadap manusia Tahap 2 menunjukkan bahwa vaksin menghasilkan antibodi tanpa menunjukkan reaksi merugikan yang parah. BNT162b2: Pfizer & BioNTech BNT162b2 adalah vaksin messenger RNA (mRNA) dari duo pengembang vaksin Amerika-Jerman, Pfizer dan BioNTech.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI