Suara.com - Kepala Bidang Pengembangn Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Masdalina Pane mengatakan, santri-santri yang berada di pondok pesantren memiliki resiko tinggi tertular Covid-19. Pasalnya populasi di pesantren lebih padat dibandingkan dengan populasi orang yang ada di rumah pada umumnya.
"Kemungkinan atau risiko tinggi untuk transmisi (Covid-19) itu tentu lebih besar pada santri," kata Masdalina dalam Talk Show Satgas Covid-19 bertajuk Santri Sehat Indonesia Kuat yang disiarkan dari Youtube BNPB, Kamis (22/10/2020).
Kendati demikian, kata Masdalina jika santri tidak banyak terhubung dengan dunia luar, maka kondisi di pesantren relatif aman dari penyebaran Covid-19.
Ia melihat banyak pondok pesantren yang menerapkan testing kepada para santri sebelum memasuki area pesantren. Hal tersebut penting dilakukan agar santri terbebas dari Covid-19.
Baca Juga: Niat Jual Plasma Darah, Pemuda di Amerika Serikat Rela Terinfeksi Covid-19
"Tapi yang menjadi persoalan adalah pengunjung yang keluar masuk ini tentu terpapar dengan populasi di luar yang memiliki resiko besar," ujar dia.
Lebih lanjut, Masdalina menyebut Tim Satgas Covid-19 melakukan tindakan seperti surveilans dan zero survei secara berkala di close population seperti pondok pesantren tersebut.
Oleh karena itu, ia meminta pihak pondok pesantren untuk mendukung program mengecek kesehatan para santri tersebut.
"Kami juga mohon dukungan dari para santri dan pesantren, jika ada petugas Puskesmas yang ingin melakukan survey untuk melihat kesehatan teman-teman santri mohon untuk bisa didukung," tutur Masdalina.
Lebih lanjut, ia meminta pengurus pondok pesantren untuk melaporkan setiap santri yang memiliki gejala sekalipun gejala ringan. Sebab pondok pesantren adalah wilayah yang efektif dilakukan proses karantina.
Baca Juga: Survei: Mayoritas Guru Belum Mau Sekolah Dibuka Saat Pandemi
"Pesantren ini menurut kami wilayah yang sangat efektif. Jadi kalaupun ada yang terinfeksi, proses karantinya menjadi lebih mudah dibandingkan dengan populasi umum," katanya.