Suara.com - Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga telah bertemu dengan Presiden Indonesia Joko Widodo dan keduanya sepakat untuk melanjutkan kerjasama di berbagai bidang, terutama kesehatan, keamanan, dan ekonomi.
Indonesia menjadi negara kedua tujuan kunjungan luar negeri pertama PM Suga yang baru dilantik pada 16 September lalu.
Dalam pertemuan Selasa (20/10/2020), salah satu kesepakatan yang diraih oleh dua pemimpin adalah mempercepat pembahasan ekspor senjata dan teknologi militer dari Jepang ke Indonesia.
Sejumlah pengamat mengatakan kunjungan PM Suga ke Vietnam dan Indonesia mencerminkan tanggapan atas dominasi China di Laut China Selatan dengan mendukung upaya Asia Tenggara dalam mencapai perdamaian di kawasan, sambil mempromosikan konsep 'Free and open Indo-Pacific' atau FOIP.
Baca Juga: Berkunjung ke Indonesia, Jadi Lawatan Perdana PM Jepang Yoshihide Suga
"Sehubungan dengan isu-isu regional, termasuk Korea Utara dan Laut China Selatan, kami sepakat bahwa Jepang dan Indonesia akan bekerja sama secara erat," kata PM Suga dalam konferensi pers bersama Presiden Jokowi usai pertemuan.
Dalam kunjungannya ke Indonesia, PM Suga menawarkan bantuan senilai Rp6,95 triliun kepada Indonesia untuk menanggulangi pandemi COVID-19.
Laporan kantor berita Kyodo News mengatakan bantuan tersebut diberikan dalam bentuk "pinjaman berbunga rendah" yang dapat digunakan untuk mengatasi dampak ekonomi akibat pandemi.
Bulan Mei lalu, Jepang juga memberikan bantuan berupa 12.200 tablet Avigan kepada Indonesia.
Disebutkan dalam pernyataan Kementerian Luar Negeri RI, Avigan adalah merek obat yang dikembangkan perusahaan farmasi Jepang, Fujifilm Toyama Chemical, untuk mengobati pasien influenza yang juga disinyalir meringankan gejala COVID-19.
Baca Juga: Bertemu PM Jepang, Jokowi Bahas Pengelolaan Covid-19
Belasan ribu tablet tersebut diserahkan oleh Pemerintah Jepang kepada KBRI Tokyo dan tiba di Jakarta pada 18 Mei lalu.
PM Suga dan Presiden Joko Widodo juga telah sepakat untuk melanjutkan perjalanan antar negara yang ditujukan bagi para perawat dan pekerja di bidang perawatan.
Artikel ini diproduksi oleh Erwin Renaldi