Suara.com - Sedikitnya 11 perempuan tewas dalam antrean permohonan visa yang berujung rusuh di stadion sepak bola Afghanistan. Sejumlah orang juga dilaporkan terluka.
Menyadur BBC, Kamis (22/10/2020), ribu orang berkumpul di sebuah stadion kota Jalalabad untuk pengajuan visa Pakistan.
Pengajuan visa Pakistan baru saja dibuka kembali setelah ditangguhkan selama tujuh bulan karena pandemi virus corona.
Konsulat Pakistan di provinsi timur Nangarhar, mengarahkan ribuan pelamar menuju stadion sepak bola terdekat pada Rabu (21/10), untuk proses pengurusan token.
Baca Juga: Soal Visa Melawat Prabowo ke Amerika, 12 LSM Kirim Surat ke Menlu AS
"Sayangnya pagi ini puluhan ribu orang dayang ke stadion sepak bola yang menyebabkan insiden tragis ini," ujar juru bicara gubernur provinsi Attaullah Khogyani kepada AFP.
Kerumunan disebutkan lepas kendali, disusul dengan kerusuhan. Sejumlah perempuan dan orang tua dilaporkan terluka.
Mengantisipasi membludaknya pemohon, Konsulat Pakistan telah menugaskan 320 staf untuk mengatur proses tersebut, mengutip laporan The Guardian.
Setiap tahunnya, Banyak warga Afghanistan melakukan perjalanan ke Pakistan untuk mengunjungi kerabat, berobat, mencari pekerjaan, atau melarikan diri dari kekerasan yang sedang berlangsung di negara mereka sendiri.
Kedutaan Besar Pakistan di Kabul mengataka telah mengeluarkan lebihdari 19.000 visa dalam sepekan terakhir, setelah Islamabad menyetujui kebijakan visa yang "lebih ramah" dan membuka kembali perbatasan pada September, usai ditutup berbulan-bulan akibat pandemi.
Baca Juga: Kisah Perempuan Afghanistan: Tiap Hari Belasan Perempuan Jadi Korban
Duta Besar Pakistan untuk Afghanistan, Mansoor Ahmad Khan, mengatakan berduka atas insiden yang terjadi dan telah bekerjasama dengan pihak berwenang untuk memfasilitasi proses permohonan visa yang lebih baik.