Berawal dari Cekcok, Dua Wanita Muslim Ditikam di Bawah Menara Eiffel

Rabu, 21 Oktober 2020 | 18:22 WIB
Berawal dari Cekcok, Dua Wanita Muslim Ditikam di Bawah Menara Eiffel
Menara Eiffel di Kota Paris saat di musim semi. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dua wanita muslim di Prancis menjadi korban penikaman secara brutal di bawah Menara Eiffel saat negara tersebut masih mengenang seorang guru yang dipenggal.

Menyadur Eveneng Standard, Rabu (21/10/2020) dua orang wanita Muslim yang sedang jalan-jalan di sekitar Menara Eiffel ditikam secara brutal pada hari Minggu (18/10).

Kepolisian Prancis telah menangkap dua wanita yang melakukan aksi kejam tersebut dan didakwa melakukan penyerangan rasis dan melakukan penghinaan rasial.

Menurut jaksa, tersangka saat ini dalam tahanan dan digambarkan sebagai wanita dengan penampilan orang Eropa. Kedua wanita tersebut menghadapi dakwaan percobaan pembunuhan.

Baca Juga: Terkait Insiden Pemenggalan Guru Sejarah, Imam Masjid Prancis Mohon Maaf

Insiden tersebut terjadi saat Prancis diguncang tragedi seorang guru sejarah, Samuel Paty (47), dipenggal oleh seorang pria setelah menunjukkan karikatur Nabi Muhammad kepada siswanya.

Anggota dari lima juta lebih komunitas Muslim Prancis telah mengeluhkan meningkatnya Islamofobia yang disebabkan oleh tindakan keras pemerintah terhadap masjid dan organisasi Muslim.

Para korban telah diidentifikasi sebagai wanita Prancis keturunan Aljazair, bernama pendek Kenza (49) dan Amel.

Kenza ditikam enam kali dan harus dirawat di rumah sakit karena paru-parunya terkena tusukan, sementara Amel menderita luka di tangan dan harus menjalani operasi, menurut sebuah sumber.

Awalnya tidak ada informasi resmi mengenai kejadian tersebut, namun setelah sebuah video yang menampilkan insiden tersebut beredar dan viral, pihak kepolisian langsung memberikan pernyataan.

Baca Juga: Pembunuhan Samuel Paty, Polisi Prancis Selidiki Puluhan Kelompok Islam

"Pada 18 Oktober, sekitar pukul 8 malam, polisi turun tangan menyusul panggilan darurat dari dua wanita yang terluka oleh pisau di Champs-de-Mars (Menara Eiffel)." jelas polisi Paris dalam sebuah pernyataan.

Sebuah sumber di kantor kejaksaan Paris mengonfirmasi pada hari ini: "Investigasi untuk percobaan pembunuhan telah dibuka sehubungan dengan kasus penikaman."

Kenza mengatakan kepada surat kabar Liberation: "Kami adalah satu keluarga, lima orang dewasa semuanya dan empat anak.

"Kami keluar untuk jalan-jalan. Di Menara Eiffel ada taman kecil yang agak gelap, kami berkeliling di dalamnya.

"Saat kami berjalan, ada dua anjing yang datang ke arah kami. Anak-anak ketakutan. Sepupu saya, yang berkerudung, bertanya kepada kedua wanita itu apakah mungkin untuk menjaga anjingnya karena anak-anak takut."

Pemilik anjing menolak untuk mengikat hewan mereka, dan terjadi pertengkaran sengit hingga muncul kata-kata yang menghina rasis.

Saat itulah kedua wanita dengan anjing tersebut diduga mengeluarkan pisau dan menikam Kenza dan Amel secara brutal.

Dua penjaga toko yang ada di sekitar tempat kejadian kemudian turun tangan dan menahan salah satu pelaku hingga polisi tiba. Tersangka kedua ditangkap kemudian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI