Suara.com - Belakangan publik dihebohkan dengan kasus yang menimpa anak kecil bernama Rangga. Bocah berusia sembilan tahun tersebut meregang nyawa saat berusaha menyelamatkan Sang Ibu yang dirudapaksa oleh seorang pria.
Oleh pelaku yang diketahui bernama Samsul Bahri, Rangga disabet dengan parang dan jasadnya hendak dibuang ke sungai.
Kehebohan Rangga yang meninggalkan banyak pujian tidak berhenti sampai situ saja.
Nisan makamnya tengah menjadi sorotan. Pasalnya, warganet salah fokus dengan tulisan yang tertera di sana.
Baca Juga: Viral Video Emak-emak Terobos Lampu Merah dan Seruduk Dua Motor Sekaligus
Akun Instagram @ifotainment pada Rabu (21/10/2020) mengunggah foto nisan makam Rangga.
Sekilas makam dengan keramik bewarna ungu muda tersebut terlihat biasa, seperti makam lain pada umumnya.
Namun apabila dibaca detail tulisan pada nisannya, ada dua kata yang membuatnya janggal.
"Rangga Aqshal Mustaqim bin Fadly Fajar," tulis kalimat dalam nisan tersebut diikuti tanggal lahir dan wafat Rangga.
"Pahlawan Kecil," lanjutnya berbeda dari nisan lainnya.
Baca Juga: Kisah Pilu Driver Ojek Online Dibayar Pakai Uang Mainan
Kalimat "Pahlawan Kecil" tersebut sontak menuai sorotan dan merebut perhatian. Sebab julukan itu dirasa tepat untuk disematkan pada Rangga.
Hingga artikel ini diturunkan, foto nisan Rangga unggahan @ifotainment telah disukai lebih dari 1.900 orang.
Tak hanya itu, sejumlah warganet pun ikut meninggalkan komentar. Banyak dari mereka mendoakan Rangga sekaligus mengapresiasi keberaniannya.
"Rangga sekarang sudah dadah dadah dari surga. Tapi tetap sedih ingat trauma Ibunya. Semoga tetap kuat ya Bu," kata @anggi_panjaita69.
"Setujulah. Luar biasa keberanian Dek Rangga, semoga tenang disana," balas @carollinael.
Rangga Meninggal Demi Selamatkan Ibu dan Calon Adiknya
Masyarakat Indonesia tersentak oleh kasus pemerkosaan ibu rumah tangga berinisial DN (28) di Aceh Timur, beberapa waktu lalu.
Tak hanya kasus pemerkosaan itu saja, tapi juga pembunuhan terhadap Rangga, bocah berusia 9 tahun putra DN.
Rangga, dibacok oleh Samsul Bahri karena mencoba menghalang-halanginya saat merudapaksa sang bunda.
Anak lelaki yang menjadi benteng kesucian sang bunda tersebut tewas di tangan Samsul bahri. Mayatnya dimasukkan karung goni dan dilarung ke sungai.
Peristiwa tersebut terjadi hari Sabtu (10/10/2020) dini hari, saat DN hanya berdua dengan Rangga dalam gubuk mereka di Kecamatan Birem Bayeun. Sementara sang ayah, sedang bekerja mencari udang di sungai.
Belakangan fakta baru terungkap, yakni DN saat diperkosa Samsul Bahri, sedang mengandung adik Rangga.
Usia kehamilan DN saat itu sekitar 3 sampai 4 bulan. Rangga sendiri, sempat menyatakan kepada ayah kandungnya, bahwa ia sangat menyayangi ibu dan adik dalam kandungan.