Tanya Stafsus Milenial, Ferdinand: Adakah Mereka Berguna atau Hanya Simbol?

Siswanto Suara.Com
Rabu, 21 Oktober 2020 | 15:21 WIB
Tanya Stafsus Milenial, Ferdinand: Adakah Mereka Berguna atau Hanya Simbol?
Ferdinand Hutahaean (Suara.com/Muhammad Yasir)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Momentum setahun periode kedua pemerintahan Joko Widodo - Ma'ruf Amin mengingatkan politikus Ferdinand Hutahaean pada para staf khusus presiden milenial yang ditunjuk untuk membantu Kepala Negara.

Ferdinand menanyakan apa saja yang sudah dihasilkan dari kiprah para staf khusus milenial selama ini.

"Setahun sudah periode kedua Pak Jokowi, apa kabar staf khusus presiden yang milenial-milenial itu? Adakah mereka berguna atau hanya jadi simbol belaka?" kata Ferdinand melalui media sosial.

Sejauh ini Ferdinand mengaku belum mengetahui prestasi para staf khusus milenial yang telah disumbangkan kepada bangsa dan negara.

Baca Juga: Nilai Rapor Jokowi 76, Berikut InI Isu Positif dan Negatif Periode Pertama

"Adakah tugas khusus mereka atau hanya makan gaji sambil tidur? Maaf, saya tak pernah dengar meerka bekerja dan bermanfaat. Mungkin saya salah," kata Ferdinand.

Kepala negara meyakini tujuh orang staf khusus dari kalangan milenial akan memberikan gagasan segar dan inovatif. Dengan begitu, Indonesia bisa mencari cara baru mengejar ketertinggalan.

Awal tahun 2020, usai menyerahkan Penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran dan Petunjuk Operasional Kegiatan Tahun Anggaran 2020, Sekretaris Kabinet Pramono Anung melakukan pertemuan khusus dengan staf khusus presiden milenial.

Usai pertemuan, Pramono menjelaskan para staf khusus presiden milenial secara khusus menerima penugasan dari Presiden. Hanya masalah administrasinya ada di Sekretaris Kabinet. “Saya hari ini benar-benar ingin menjaga para staf khusus ini, kan dulu mungkin ketika dia di luar sistem pemerintahan hal yang berkaitan dengan penggunaan anggaran itu nggak ada aturan mainnya, begitu dia masuk di dalam sistem pemerintahan, maka penggunaan anggaran itu diatur dalam ketentuan yang ada,” kata Pramono.

Karena itu, Pramono mengingatkan para staf khusus milenial juga harus bisa memisahkan antara tugas sebagai staf khusus presiden maupun pribadi-pribadi. Ia menegaskan staf khusus presiden itu masih bisa berkarya di luar karena Presiden memberikan ruang untuk itu.

Baca Juga: Jauh-jauh Demo ke Jakarta, Petani Cilacap Cuma Mau Tanya Satu Hal ke Jokowi

“Kasihan kalau anak-anak muda penuh talenta ini kemudian hanya dibatasi oleh ruang yang menjadi staf khusus saja. Karena energi mereka masih banyak, talenta mereka kuat, latar belakang pendidikan mereka juga baik, dan mereka sekarang ini juga berkiprah terutama di bidang sosial, budaya, bisnis,” kata Pramono.

Karena itulah, kata Pramono, dia menjaga dan juga mendorong jangan sampai mereka kemudian mempunyai persoalan, masalah karena ketidaktahuan dengan administrasi. “Saya lihat mereka masing-masing mempunyai talenta yang luar biasa. Mereka rata-rata memang mempunyai kelebihan untuk itu. Dan saya benar-benar ingin mendorong dan juga membantu networking,” kata Pramono.

Pramono telah menyampaikan kepada para staf kalau mereka ingin berimprovisasi, mengembangkan diri, tentunya secara administratif Sekretariat Kabinet akan mensupport sepenuhnya.

Mengenai jumlah nominal anggaran yang diterima para staf khusus milenial, Pramono mengatakan Daftar Isian Pelaksanaan Anggarannya memang masih kecil jika dibandingkan dengan staf khusus yang sebelumnya periode 2019.

Menurut Pramono hal itu karena adanya penambahan tujuh staf khusus yang baru dan dua nanti yang ada di wakil presiden, itu perlu anggaran dan anggarannya baru akan diadakan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI