Suara.com - Anggota Komisi III DPR Fraksi PPP Arsul Sani merespons ihwal video viral berisi informasi bahwa ada anggota Brimob menyamar sebagai mahasiswa di tengah-tengah aksi demonstrasi. Terlepas dari narasi tersebut, Arsul menyoroti tindakan kekerasan oleh aparat keamanan.
Ia berujar terkait narasi adanya penyamaran polisi menjadi mahasiswa dalam video beredar sudah dibantah oleh Mabes Polri melalui Divisi Humas. Namun, fakta bahwa di lapangan terjadi pertikaian antara sesama polisi yang berbeda kesatuan tidak terbantahkan.
"Buat kami di Komisi III yang jadi fokus bukan soal sosok berbaju hijau itu polisi atau bukan, tetapi ada tindakan kekerasan berupa pemukulan yang dilakukan oleh anggota Polri dan ini menimbulkan pertengkaran di antara mereka sendiri tentang tindak kekerasan tersebut," kata Arsul dihubungi Suara.com, Rabu (21/10/2020).
"Jadi yang mesti disoroti adalah masih adanya tindak kekerasan yang tidak proporsional oleh anggota Polri," sambungnya.
Berkaca pada peristiwa yang terjadi di Jambi tersebut, Arsul tidak menampik bahwa memang sebagian personel kepolisian mudah terpancing emosi sehingga dapat melakukan tindakan kekerasan secara spontan, terlebih dalam penanganan dan pengamanan massa unjuk rasa.

"Iya karena sebagian anggota Polri ada yang mudah terpancing emosinya, sedang sebagiannya lagi tetap dalam pengendalian emosi yang baik sesuai SOP mereka," kata Arsul.
Viral
Video polisi aniaya rekannya sendiri sempat viral di media sosial. Peristiwa itu terjadi saat demonstrasi tolak UU Ciptaker di Jambi, Selasa kemarin.
Dalam video tersebut, awalnya anggota polisi berpakaian preman tengah mengamankan demonstran berpakaian almamater hijau. Pria diduga mahasiswa itu dipiting, dipukul seraya digelandang.
Baca Juga: Polisi Roboh Dilutut Intel saat Ciduk Pendemo, Mabes: Salah Paham Sedikit
Tiba-tiba, seorang anggota polisi berseragam diduga dari personel Sabhara turut melakukan pemukulan dan diduga mengenai salah satu anggota polisi berpakaian preman. Polisi berpakaian preman itu pun sempat membalas pukulan kepada personel Sabhara tersebut.